Ahad 11 Mar 2018 00:58 WIB

Moeldoko Dorong Anak Muda Bersikap Optimistis dan Inovatif

Moeldoko mengakui, setiap anak muda memiliki persoalan di sekelilingnya

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB)
Foto: Republika/M Nursyamsyi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengingatkan anak muda Indonesia untuk membangun sikap optimistis dan inovatif. Hal tersebut disampaikan di depan 650-an mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Forum diskusi ini digelar di Auditorium DOME Universitas Mataram, Jumat (9/3) dan dihadiri oleh Gubernur NTB TGH Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang.

Moeldoko mengakui, setiap anak muda memiliki persoalan di sekelilingnya. Namun, hal itu justru harus dilihat bukan sebagai penghalang, melainkan peluang dan kesempatan. 

"Maka berinovasilah, atau mati," ujar Moeldoko.

Moeldoko mengatakan, perubahan yang terjadi di dunia berlangsung sangat cepat. Contohnya tekonologi robot hingga kecerdasan buatan. Pemerintahan Jokowi-JK merespons perubahan dunia itu. Maka pemerintah mendorong terciptanya ekosistem yang tepat untuk menumbuhkan sikap adaptif serta responsif oleh kaum muda Indonesia terhadap perubahan yang ada.

Presiden Jokowi, lanjut Moeldoko, sangat mengapresiasi aksi-aksi dan langkah-langkah nyata yang dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya dalam merespons perkembangan di era ekonomi digital.

"Dalam sistem sosial dan politik seperti sekarang ini, terbuka kesempatan bagi siapapun dan menjadi apapun," ujar Moeldoko.

Moledoko menyebut Presiden Jokowi sudah tujuh kali mengunjungi NTB dan bertemu dengan banyak pihak. Sementara kedatangan Kepala Staf Kepresidenan ke NTB, salah satunya bertujuan untuk mendengar dan mendapatkan masukan dari para tokoh, ulama, akademisi, budayawan, birokrat, dan penggiat sosial di Mataram tentang berbagai program strategis yang ditujukan bagi masyarakat NTB.

Moeldoko mengaku ingin lebih banyak mendengar dari kalangan ulama dan santri di NTB, akademisi dan tokoh masyarakat, sekaligus menjelaskan kebijakan-kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Makanya kegiatan tersebut juga menggunakan tagar #SantriBicara #KSPMendengar.

Tujuannya, supaya apa yang sedang dan akan dikerjakan oleh Pemerintah, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu, kami ingin banyak mendengarkan, termasuk dari kalangan santri dan ulama,” kata Moeldoko

Tuan Guru Bajang menyambut positif materi yang disampaikan Moeldoko. Dia mendukung kaum muda untuk terus berinovasi. "Jika ada orang lain memberikan hal baik kepada kita, kita harus membalasnya dengan yang lebih baik. Mari kita berlomba-lomba untuk menjadi inovatif dan optimis," tutur Tuan Guru Bajang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement