Sabtu 10 Mar 2018 18:37 WIB

Risma Janjikan Startup Nation Summit Dibalut Nuansa Kekinian

Acara akan dikemas dengan nuansa kekinian bertajuk Innovation Creative.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Tri Rismaharini
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, pagelaran Startup Nation Summit yang digelar di Kota Pahlawan pada 17-18 November 2018 bakal tampil berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana mengemas acara tersebut dengan nuansa kekinian bertajuk Innovation Creative (industri kreatif digital).

Risma mengatakan, acara Startup Nation Summit yang akan dihadiri 183 delegasi dari berbagai negara akan dikolaborasikan dengan acara industri kreatif digital. "Jadi nanti tidak hanya sekadar event seperti biasanya. Tetapi akan dibumbuhi nuansa digital dan milenial," kata Risma di Surabaya, Sabtu (10/2).

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu menyampaikan, acara Innovation Creative menyajikan beberapa agenda. Di antaranya digital art, community activity, virtual reality, interactive game, workshop innovation zone, dan music performence.

"Memang sengaja disajikan banyak acara agar semua usia bisa bergabung dalam event tersebut. Target kami satu juta pengunjung," ujar Risma. 

Risma juga mengungkapkan alasan lain memasukkan agenda digital kreatif ke dalam event tersebut. Yakni untuk mewujudkan Kota Surabaya sebagai kota kreatif pertama di Indonesia, memajukan dunia startup surabaya, dan membawa kota ini ke peta dunia.

"Nama Surabaya sudah dikenal di ASEAN dan Asia, tapi belum di sebagian besar negara Eropa dan lainnya. Ini adalah momen yang tepat," ujar perempuan kelahiran Kediri tersebut.

Acara ini diselenggarakan pada November, di mana di bulan tersebut, warga Surabaya identik dengan acara perjuangan. Artinya, acara tersebut bisa saja bentrok dengan kegiatan lainnya. Maka, Risma bersama OPD menyatakan akan berkoordinasi dan mengecek kembali event di November.

"Acara di bulan November bisa kita majukan atau dimundurkan. Supaya acara ini dapat terlaksana dengan lancar dan mudah menata kota," kata Risma.

Risma menyatakan ingin melihat respons dari masyarakat Surabaya terhadap acara tersebut. Jika acara ini mendapat respons positif dari masyarakat surabaya, menurutnya besar kemungkinan akan diadakan setiap tahunnya dengan inovasi-inovasi terbaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement