REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menangani longsoran tebing dengan luas sekitar 25 meter, mengakibatkan jalan antardesa tidak bisa dilalui kendaraan. Bencana longsor tersebut karena hujan deras yang terjadi pada Jumat (9/3) malam.
"Longsor tebing ini akibat hujan intensitas sedang hingga tinggi pada Jumat (9/3) dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin di Kuningan, Sabtu (10/3).
Agus mengatakan luasan tebing yang longsor sekitar 25 meter dengan ketebalan 6 meter, mengakibatkan jalan akses antardesa dari Desa Ciberung ke Bagawat, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat. Saat ini kata Agus, material longsoran sedang dibersihkan dan juga sangat membutuhkan alat berat, agar bisa secepat mungkin akses jalan dilalui kembali.
"Karena dengan adanya bencana itu, membuat masyarakat harus memutar lebih jauh lagi," tuturnya.
Sementara itu Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Iziyn mengatakan wilayah Cirebon dalam dua hari kedepan berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat, diharapkan warga terutama di daerah rawan bencana untuk waspada. Potensi hujan kata dia akan merata yaitu di Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan yang masuk dalam wilayah Cirebon.
Khusus Kabupaten Kuningan ada potensi hujan lebat disertai petir, untuk itu masyarakat tetap mewaspada adanya hujan intensitas tinggi, karena bisa menimbulkan bencana, baik longsor maupun banjir. "Selama bulan Maret ini juga perlu diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan lainnya," katanya.