REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengawali safari pertamanya pada Jumat (9/3) ke Pabrik Kopi Kapal Api (PT Jaya Santos Abadi), Sidoarjo, Jawa Timur. Khofifah ingin industri padat karya memprioritaskan tenaga kerja dari warga sekitar sekaligus memberdayakan petani kopi lokal.
Tiba di lokasi, Khofifah dan rombongan langsung disambut HR & GA Manager PT Santos Jaya Abadi, Peter Barnas dan Plant Manager Novilia Astan. Khofifah mengatakan, pabrik kopi bisa menyerap hasil tani lokal sehingga petani bisa lebih berdaya dan sejahtera. Pabrik bisa bekerja sama dengan petani menyerap hasil tani kopi ke pasar nasional dan internasional.
"Pabrik ini padat karya yang akan mengkonservasi sektor tani dan sektor manufaktur. Maka, para petani kopi, terutama dari Jawa Timur, bisa terserap oleh pasar," kata Khofifah dalam siaran persnya, Jumat (9/3).
Pabrik Kopi Kapal Api di Sidorajo dinilai berpotensi mengikis tingkat pengangguran dengan menarik tenaga kerja lokal. Ini juga akan meningkatkan intensitas ekspor komoditas, terutama kopi Indonesia maupun Jawa Timur.
"Sektor agro dan manufaktur bisa seiring dengan kesejahteraan petani, menyerap tenaga kerja dan tentu kalau ini diekspor akan memuaskan pangsa pasar ekspor Indonesia, terutama pangsa pasar Jawa Timur," jelasnya.
Menteri Sosial RI 2014-2018 ini juga mengapresiasi pabrik kopi yang dirintis pertama kali oleh Go Soe Loet sejak 1927. Alasannya, pabrik kopi itu tak tebang pilih soal perekrutan tenaga kerja. Komitmen ini dinilai sebagai penguatan terhadap peran perempuan dan warga lokal.
"Saya sampaikan, perempuan perusahaan ini mendapatkan karir tanpa dibedakan apakah laki atau perempuan. Meritrokasi itu sudah diberlakukan di Santos Jaya ini. Jadi, sudah ada genderang equality di sini. Karyawan-karyawannya sudah banyak. Ini akan menjadi penguatan pemberdayaan perempuan," ucap Ketua Muslimat ini.
Kunjungan Khofifah juga sebagai navigasi program Nawa Bhakti Satya yang digagas Khofifah-Emil. Soal peberdayaan petani dan perempuan tercantum dalam Nawa Bhakti ke-7, Jatim Berdaya dengan menumbuhkembangkan koperasi perempuan, petani dan nelayan serta mendorong pemerintah desa.