REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Legal Network iNews, Wijaya Kusuma Subroto, mengatakan iklan Partai Perindo sudah tidak lagi ditayangkan di jaringan televisi MNC Group. Pihak MNC Group memenuhi panggilan kedua yang dilakukan oleh Bawaslu pada Jumat (8/3) sore.
"Iklan Partai Perindo sudah tidak ada lagi (tidak tayang lagi) di tempat kami (jaringan televisi MNC Group)," ujar Wijaya kepada wartawan di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat sore.
Wijaya hadir memenuhi panggilan Bawaslu pada Jumat sore. Dia dan timnya mewakili pihak MNC Group memberikan klarifikasi atas dugaan mencuri start kampanye yang dilakukan oleh Partai Perindo dalam bentuk penayangan iklan di RCTI, iNews TV, dan Global TV.
Dia menjelaskan, keputusan untuk menghentikan penayangan iklan Partai Perindo, ditempuh setelah pihaknya berkonsultasi kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). "Kami memilih menaati peraturan yang ada saat ini," tutur Wijaya.
Dia pun menjelaskan alasan mengapa masih menayangkan iklan Partai Perindo sebelum awal Februari. "Sebabkami berpedoman kepada putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor109/G/2017/PTUN-Jkt yang mencabut SEKomisi Penyiaran Indonesia (KPI) nomor 225/K/KPI/31.2/04/2017 soal larangan iklan politik. Dengan demikian, kami asumsikan bahwa iklan boleh ditayangkan, " jelas Wijaya.
Saat dihubungi, Komisioner KPI, Nuning Rodiah, membenarkan jika penayangan iklan Partai Perindo di empat stasiun televisi telah dihentikan. Berdasarkan pantauan KPI, iklan Partai Perindo, sudah tidak lagi tayang di jaringan televisi MNC Group sejak 5 Maret lalu.
"Benar, sudah tidak ada lagi penayangan iklan baik di RCTI, Global TV, iNews TV, dan MNC TV. Mars Perindo juga sudah tidak ditayangkan," ujarnya lewat pesan singkat kepada Republika, Jumat.
Selain di televisi, Nuning juga mengungkapkan iklan Partai Perindo sudah tidak lagi diputar di radio jaringan MNC Group. "Untuk radio juga sudah clear," tegas Nuning.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
