Jumat 09 Mar 2018 18:46 WIB

BPBD: Sekitar 700 Rumah Terdampak Banjir di Cirebon Timur

Banjir terjadi Kamis (8/3) malam dan saat ini sudah surut.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mengatakan, ada sekitar 700 rumah warga terdampak banjir di Kabupaten Cirebon wilayah timur, Kamis (8/3). Banjir dengan ketinggian berkisar antara 40-60 sentimeter itu saat ini sudah surut.

 

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman menjelaskan, banjir terjadi pada Kamis (8/3) mulai sekitar pukul 21.00 WIB.

Banjir melanda  Desa Lemahabang dan Desa Tuk di Kecamatan Lemahabang; Desa Japura Bakti, Japura Kidul dan Japura Lor di Kecamatan Astanajapura; serta Desa Bringindan Astanamukti, di Kecamatan Pangenan.

 

"Pendataan masih terus dilakukan. Ada sekitar 700 rumah warga yang terendam," kata Eman, kepada Republika.co.id, Jumat (9/3).

 

Eman memastikan, banjir hanya merendam beberapa blok/dusun tertentu saja. Banjir itu, kata dia, disebabkan meluapnya Sungai Cibereng dan Sungai Cimanis. Ditambah lagi, ada tanggul jebol di Desa Bringin.

 

Meski demikian, lanjut Eman, warga yang terdampak banjir itu tidak sampai mengungsi. Air menurutnya surut dengan cepat. "Sekitar pukul 23.00 WIB air sudah surut. Jadi banjirnya hanya lewat saja," terang Eman.

 

Sementara itu,saat banjir surut, warga disibukkan dengan aktivitas bersih-bersih rumah merekayang kotor akibat rendaman air banjir yang membawa lumpur dan sampah. "Ini banjir yang kesekian kalinya di musim hujan kali ini. Capek," ujar seorang warga Desa Japurabakti, Slamet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement