REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat menetapkan tersangka terhadap empat pengemudi ojek daring yang diduga terlibat perusakan mobil di underpass Senen pada Rabu (28/2) malam. "Keempatnya diduga terlibat pengejaran dan perusakan mobil," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu di Jakarta, Jumat (9/3).
Roma mengungkapkan keempat orang itu berinisial J, HS, YS dan T yang ditetapkan tersangka berdasarkan rekaman video dan keterangan sejumlah saksi. Roma menuturkan penyidik Polres Metro Jakarta Pusat menaikkan status keempat orang itu usai menjalani pemeriksaan pada Kamis (8/3).
Sejauh ini, penyidik telah menetapkan enam tersangka karena sebelumnya telah menjadikan tersangka kepada dua pengemudi ojek daring lainnya berinisial SN dan UY. SN dan UY diduga merusak, mengejar dan merekam aksi perusakan terhadap mobil yang ditumpangi Andrian Anton dan Anton Leonard Ayal itu.
Roma menegaskan, penyidik akan mengembangkan terhadap tersangka lainnya yang terlibat aksi tersebut. Sebelumnya, petugas Polres Metro Jakarta Pusat menyelidiki aksi sekelompok pengemudi ojek daring diduga merusak mobil yang ditumpangi Andrian Anton dan Anton Leonard Ayal di kawasan jembatan bawah tanah Senen pada Rabu (28/2) malam.
Berdasarkan keterangan Andrian dan Anton kepada polisi kejadian berawal saat pelapor melintasi kawasan Jalan Letjen Suprapto Cempaka Putih mengarah Senen. Pengemudi Andrian menyembunyikan klakson sebagai isyarat melintas kepada pengendara lain karena terdapat sekelompok pengemudi ojek daring di kawasan tersebut.
Menurut keterangan pelapor kepada penyidi,k diduga salah satu anggota ojek daring itu tidak terima dengan bunyi klakson itu. Aksi itu memancing aksi sekelompok ojek daring lainnya memukul bagian depan kendaraan yang ditumpangi Andrian dan Anton.
Pelapor berusaha menambah kecepatan untuk menghindari kejaran kelompok ojek daring itu namun mobil tersebut menyerempet beberapa sepeda motor. Mobil berhenti di kawasan Jembatan Bawah Tanah Senen lantaran macet sehingga anggota ojek daring itu melampiaskan emosi dengan merusak mobil sedangkan Andrian dan Anton melarikan diri sebelum mobil diamuk massa.
Akibat kejadian itu, Andrian terluka pada tangan, kepala bagian kiri. Sedangkan, Anton luka pada bagian bibir dan kepala sebelah kanan.