REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras di Kota Bandung mengakibatkan tanggul Sungai Cironggeng jebol pada Kamis (8/3) malam. Aliran air sungai pun meluber dan menggenangi pemukiman warga di Jalan Raya Cingised, Kelurahan Cisaranten Edah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Tedi Setiadi mengatakan debit air yang melalui Sungai Cironggeng sangat tinggi. Sehingga tanggul tidak bisa menahan dan akhirnya jebol.
"Tanggul sungai Cironggeng jebol karena air yang sangat deras dan meluber ke Jalan Cingised," kata Tedisaat dihubungi, Jumat (9/3).
Tedi menyebutkan pada malam hari genangan air yang melanda pemukiman warga mencapai 40 centimeter atau sekitar sebetis orang dewasa. Hingga siang ini beberapa pemukiman warga masih tergenang namun dengan ketinggian yang sudah menyurut.
Menurutnya, panjang tanggul yang jebol mencapai kurang lebih 25 meter. Semalam, timURC sudah membantu warga melakukan penanganan di lokasi. Pihaknya juga akan membangun tanggul sementara untuk mengantisipasi banjir susulan akibat aliran air tersebut.
"Tanggul jebol Cironggeng lebarnya cukup besar juga 25 meter. Akan dipasang rucuk tapi airnya harus menyusut dulu seperti tanggul sementara," ujarnya.
Selain tanggul Sungai Cironggeng, Kamis (8/3) malam banjir juga melanda beberapa titik lainnya. Namun di Jalan Cingised merupakan yang terbesar karena jebolnya tanggul.
Ia menyebutkan ada tiga titik banjir yang terjadi semalam yakni di Komplek Adipura, Perempatan Gedebage, dan Jalan Cingised. Sementara Pagarsih dan Pasteur yang biasanya langganan banjir dikatakannya aman dari genangan air.
Ia pun meminta warga untuk waspada jika hujan deras turun. Terutama warga yang berada di wilayah dekat alirab sungai. Mengingat pada bulan Maret ini diperkirakan intensitas hujan cukup tinggi.
"Ada 16 lokasi titik banjir yang sewaktu-waktu bisa terjadi banjir. Tim URC kami siaga selama 24 jam," ucapnya.