Jumat 09 Mar 2018 08:03 WIB

62 Warga Cikancung Keracunan Makanan

Seluruh biaya pengobatan ke 62 warga ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Anak pasien korban keracunan makanan menjalani perawatan
Foto: Rahmad/Antara
Anak pasien korban keracunan makanan menjalani perawatan

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung menyebut kasus keracunan makanan yang menimpa 62 orang warga di Desa/Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung Rabu (7/3) merupakan kejadian luar biasa (KLB). Sebanyak dua kasus keracunan makanan terjadi tahun 2017 lalu. Sementara 2018, baru satu kali.

"Ini kejadian luar biasa. Tahun lalu kasus keracunan makanan ada dua. Sekarang baru satu kasus. Mudah-mudahan tidak ada lagi," ujar Kadinkes Kab Bandung, Achmad Kustijadi saat dihubungi via sambungan telepon, Kamis (8/3).

Ia menuturkan, karena kasusnya merupakan KLB maka seluruh biaya pengobatan ke 62 warga tersebut ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Bandung. Pihaknya mengklaim semuanya sudah tertangani dan mengatakan tidak ada korban jiwa.

Ia mengklaim semua warga yang mengalami keracunan makanan sudah pulang ke rumah masing-masing. Katanya, saat perawatan, sebanyak 26 orang berada di Rumah Sakit Cicalengka dan 36 orang di Rumah Sakit Majalaya. Sementara itu, sampel makanan sudah diberikan kepada laboratorium yang berada di provinsi Jawa Barat.

Menurutnya, ke depan pihaknya akan terus melakukan antisipasi agar kejadian keracunan makanan tidak terulang. Diantaranya melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Pihaknya mengimbau agar masyarakat yang hendak melaksanakan hajat terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dinkes tentang kelayakan dan kebersihan makanan dan tempat yang digunakan.

"Kami siap menjadi konsultan manakala ada yang mau hajat dirumahnya," ungkapnya. Keterangan mengenai jumlah korban keracunan makanan yang diklaim Dinkes Kab Bandung sudah kembali ke rumah masing-masing berbeda dengan keterangan Polsek Cikancung.

Kapolsek Cikancung, AKP Ivan Taufiq mengatakan lima orang di Rumah Sakit Majalaya masih dirawat inap termasuk lima orang lainnya berada di Rumah Sakit Cicalengka. Sementara, sisanya sudah kembali ke rumah masing-masing sebab berangsur membaik kondisi kesehatannya.

"Yang di rumah sakit Majalaya, sebanyak 11 orang sedang persiapan pulang, lima orang lainnya masih bertahan di rawat inap. Di Rumah Sakit Cicalengka, lima pasien masih bertahan. Mudah-mudahan malam bisa pulang," ujarnya kepada Republika melalui sambungan telepon, Kamis (8/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement