Kamis 08 Mar 2018 17:05 WIB

62 Warga Keracunan Makanan Pesta Pernikahan

10 warga masih dirawat di rumah sakit.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKANCUNG -- Sebanyak 62 orang warga di Desa/Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung mengalami keracunan makanan, Rabu (7/3). Peristiwa tersebut terjadi sesudah mereka menyantap makanan di pesta pernikahan salah seorang warga setempat. Hingga saat ini sebanyak 10 orang masih berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kapolsek Cikancung, AKP Ivan Taufiq mengatakan lima orang di Rumah Sakit Majalaya masih dirawat inap termasuk lima orang lainnya berada di Rumah Sakit Cicalengka. Sementara, sisanya sudah kembali ke rumah masing-masing sebab berangsur membaik kondisi kesehatannya.

"Yang di rumah sakit Majalaya, sebanyak 11 orang sedang persiapan pulang, lima orang lainnya masih bertahan di rawat inap. Di Rumah Sakit Cicalengka, lima pasien masih bertahan. Mudah-mudahan malam bisa pulang," ujarnya kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon, Kamis (8/3).

 

Baca juga, Makan Mi Instan, Belasan Anak SD Keracunan.

 

Ia menuturkan, secara umum kondisi kesehatan warga yang mengalami keracunan makanan berangsur membaik dan kembali sehat. Atas kejadian itu, pihaknya mengaku sudah melakukan interogasi kepada warga yang menyelenggarakan pesta pernikahan tersebut serta juru masak dan orang yang membeli bahan makanan.

Petugas juga sudah berkoordinasi langsung dengan Badan POM dan Puskesmas Cikancung. Mereka telah mengambil sampel berupa makanan di pesta pernikahan tersebut yang diduga berasal dari daging ayam suwir serta muntahan warga yang mengalami keracunan untuk dibandingkan.

"Kita nunggu hasilnya dari Badan POM. Tapi hasil pemeriksaan kepada saksi korban, tidak ada unsur kesengajaan atau yang lain-lain. Nanti saksi korban yang sudah pulang ke rumah masing-masing akan diperiksa juga," katanya.

Ivan menambahkan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan keracunan makanan yang terjadi kepada 62 orang tersebut diduga karena cara memasak makanan yang tidak matang. Akibatnya, makanan yang dimasak tidak terlalu matang tersebut cepat basi.

"Kalau nanya ke yang beli makanan, mereka beli daging dengan harga normal dan kondisi daging baik baik. Saya lihat cara masaknya ini bumbunya mungkin tidak matang membuat makanan ini cepat basi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement