Kamis 08 Mar 2018 14:18 WIB

Perairan Teluk Jakarta Semakin Tercemar

Sampah plastik menimbulkan kerusakan besar terhadap keseimbangan ekosistem.

Seorang petugas kebersihan DKI Jakarta bersiap memindahkan sampah dari kapal yang diambil dari kawasan teluk Jakarta di Pelabuhan Muara Angke Jakarta, Senin (28/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang petugas kebersihan DKI Jakarta bersiap memindahkan sampah dari kapal yang diambil dari kawasan teluk Jakarta di Pelabuhan Muara Angke Jakarta, Senin (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) MS Sembiring menyatakan pencemaran sampah plastik di perairan Teluk Jakarta semakin parah. Menurut dia, permasalahan sampah di perairan Teluk Jakarta itu sudah lama menjadi polemik. Akan tetapi, tidak juga ditemukan solusinya, sementara tumpukan sampah itu terus bertambah.

"Maka dari itu, diperlukan terobosan yang komprehensif untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga tidak menjadi bom waktu berupa bencana ekologi di kemudian hari," kata Sembiring dalam acara diskusi di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/3).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2016, pencemaran di wilayah Teluk Jakarta mayoritas bersumber dari limbah domestik rumah tangga. "Terutama sampah plastik itu dapat menimbulkan dampak kerusakan yang luar biasa terhadap keseimbangan ekosistem laut dan pesisir," ujar Sembiring.

Selain mengotori lautan, sambung dia, sampah-sampah plastik juga dapat meracuni biota laut, merusak terumbu karang dan berbahaya bagi kehidupan manusia. Lebih lanjut, dia menuturkan sampah yang hanyut di Teluk Jakarta merupakan sampah-sampah yang dihanyutkan dari daratan dan sungai.

"Sampah-sampah itu juga termasuk sisa sampah yang lepas tak tertampung dari total sekitar 6.500 hingga 7.000 ton sampah per hari yang dihasilkan dari warga Jakarta dan sekitarnya," tutur Sembiring.

Dengan begitu, dia mengungkapkan seluruh masyarakat, akademisi, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat harus bersatu padu untuk mencari solusi bersama dalam menangani permasalahan sampah plastik di Teluk Jakarta. "Skala dan dampak dari permasalahan itu sangat besar. Ini menjadi tantangan kita bersama. Untuk mengatasinya, harus ada keterlibatan dari semua pihak yang terkait," ungkap Sembiring.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement