REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai potensi terjadinya calon tunggal pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tergolong kecil. Penilaiannya ini dengan memperhatikan kondisi sosial dan peta politik yang tampak belakangan ini.
"Saya kira kecil ya, agak ragu juga itu terjadi, kecuali jika kita tak punya nurani politik," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (8/3).
Sebab menurutnya, sebetulnya banyak saat ini tokoh-tokoh yang potensial untuk dimajukan dalam kontestasi Pilpres 2019. Beberapa pun sudah ada yang mendeklarasikan keinginannya maju ke bursa capres-cawapres. Namun, Rico mengkhawatirkan adanya usaha untuk meredupkan sosok yang potensial menjadi capres alternatif.
Baca: LSI: Pilpres Mengarah ke Calon Tunggal Matikan Demokrasi.
Misalnya, ada pihak yang merasa terancam dengan kehadiran pemimpin baru, kemudian dengan sekuat tenaga menghalangi para pemimpin baru tersebut sehingga tidak bisa mendapatkan tiket politik. Langkah itu, menurut Rico, bisa saja dilakukan dengan cara membajak banyak parpol dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan tekanan yang diberikan itu, lanjutnya, tentu bisa terjadi karena yang bersangkutan khawatir dikalahkan dengan komeptisi yang sehat.
"Dan saya kira hanya itu skenario yang bisa dilakukan, dan cuma itu caranya, kalau itu terjadi habis semua, berantakan negara ini," katanya.