Rabu 07 Mar 2018 21:01 WIB

PAN Anggap Gatot-Zulkifli Hasan Masih Sekadar Wacana

Sampai saat ini belum ada ada pembicaraan yang resmi di jajaran DPP PAN.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Zulkifli Hasan menyambut Gatot Nurmantyo
Zulkifli Hasan menyambut Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan duet Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih sekadar wacana. Menurutnya, sampai saat ini belum ada ada pembicaraan yang resmi di jajaran DPP PAN. 

Eddy mengatakan, PAN masih melakukan kajian internal sekaligus komunikasi politik dengan partai politik (parpol). "Itu (Gatot-Zulkifli Hasan) sekadar wacana atau pembicaraan di antara tokoh internal partai mungkin iya," ujar Eddy saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (7/3).

Eddy menyampaikan PAN akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada bulan Apri nanti. Dalam rapat itu, Eddy mengatakan, besar kemungkinan PAN akan menentukan arah politiknya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

Pada Rakernas sebelumnya, PAN mengeluarkan beberapa keputusan penting. Salah satunya rekomendasi terkait pengusulan Ketua Umum Zulkifli Hasan sebagai sosok yang diusung Pada Pilpres 2019. Saat in, PAN sedang mencari sosok ideal untuk berpasangan dengan Zulkifli Hasan.

Sebelumnya, Politikus PAN Muslim Ayub, menyatakan dilihat dari ceruk pemilih, pasangan calon yang diusung harus merepresentasikan Jawa dan luar Jawa. Jawa yang dimaksud Muslim, yakni calon yang berasal dari suku Jawa sementara luar Jawa adalah Sumatra. 

“Dua pulau ini memiliki jumlah penduduk yang besar. Demi keseimbangan politik,” kata dia. 

Muslim menambahkan pemilihan kandidat berdasarkan dua wilayah tersebut bukan soal berpikir primordial, tetapi kenyataan di politik. Alasan lainnya, yakni demi keseimbangan politik juga. Karena itu, sosok seperti Gatot Nurmantyo dan Zulkifli merupakan dua sosok yang bisa dipertimbangkan untuk diusung sebagai pasangan calon. 

“Pak Zulhas selain pernah di legislatif, beliau pernah menjadi menteri, punya pengelaman dalam bidang pemerintahan. Sebagai politisi, ia tokoh yang populer, punya pandangan yang luas dan pengalaman banyak, serta memiliki kemampuan membangun komunikasi baik dengan masyarakat lintas agama dan suku. Termasuk dengan partai-partai politik,” kata Muslim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement