REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Selain sektor perdagangan dan pertanian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung juga menawarkan investasi di bidang kepariwisataan kepada lima perwakilan Duta Besar (Dubes) Negara Timur Tengah (Timteng) pada kunjungan terakhirnya di Lampung, Selasa (6/3). Dalam kunjungan tersebut, pemprov berharap Lampung masuk tujuan investor Timteng ke Indonesia.
Penjabat Gubernur Lampung Hamartoni Ahadis mengatakan, para dubes dan perwakilan yang hadir di Lampung menyatakan terkesan dengan sambutan hangat dan potensi sumber daya alam yang ada di wilayah Lampung. "Ini adalah upaya Pemprov Lampung untuk memberikan kesan bahwa di Lampung banyak sekali destinasi wisata baik itu di bidang kelautan, industri kemudian di pantai dan sebagainya," kata Hamartoni Ahadis pada perpisahan dengan lima dubes dan perwakilan di Bandar Lampung, Selasa (6/3) malam.
Para dubes dan perwakilan yang hadir berasal dari Maroko, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Kuwait. Pada kesempatan tersebut hadir Direktur Timur Timteng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia Sunarko dan Diplomat Senior Kemenlu Nurul Aulia.
Hamartoni berharap pada kunjungan tersebut, para dubes negara Timteng dapat tertarik dan berencana berinvestasi di berbagai sektor yang saling menguntungkan kedua belah pihak. "Mudah-mudahan kesan ini membuat mereka tertarik untuk menginvestasikan modal mereka ke Lampung," ujarnya.
Di bidang pariwisata, ia mengatakan pengembangan industri pariwisata menjadi salah satu andalan pemikat bagi dunia internasional untuk menanamkan modalnya di Provinsi Lampung. Lampung memiliki potensi tersembunyi yang tidak dimiliki oleh negara lain. "Itulah sebabnya, harus kita tampilkan dan kita tunjukkan bahwa Lampung tempat yang ramah, nyaman, dan aman," ujarnya.
Menurut Direktur Timteng Kemenlu Sunarko, upaya Pemprov Lampung sangat mengensankan para tamu dari luar negeri. Para tamu dari negara Timteng telah mendapat sambutan yang baik saat melakukan kunjungan ke berbagai pusat industri dan kawasan bisnis di Provinsi Lampung.
"Provinsi Lampung cukup strategis, dekat dengan ibu kota negara, dan mempunyai potensi besar yang belum diketahui negara lain," ujar Sunarko.
Potensi Lampung yang harus dipromosikan di luar negeri menjadi catatan tersendiri bagi Kemenlu. Mereka juga memiliki tugas memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional. "Kemenlu akan membantu dan memfasilitasi pengusaha dan Pemda Lampung," katanya.
Setiap tahun, Kemenlu menerima sekitar 700 kunjungan Investor dari negara Timteng, terutama dari kalangan pengusaha dari berbagai produk di Jakarta dan Kerajaan Arab Saudi. Jumlahnya mencapai 200 sampai 300 pengusaha yang berkunjung ke Indonesia.
Setelah melakukan kunjungan ini, ke depan Provinsi Lampung akan masuk dalam salah satu provinsi yang akan dibahas di Jakarta dan akan kita rancang untuk dapat terealisasi pada Jakarta Trade Expo Indonesia, katanya.