REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian meminta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk mengevaluasi kinerja. Pasalnya, pada pengujung tahun lalu, bidang reserse Polri menjadi salah satu bidang Polri dengan kepercayaan publik yang kurang.
"Reserse paling banyak komplen tertinggi. saya minta pada kesempatan rakernis ini betul introspeksi, evaluasi karna sumbangsih reserse kalau penanganam reserse baik, bisa mengembalikan kepercayaan publik," kata Tito dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Polri, Selasa (6/3).
Sebaliknya, kata Tito, bila kinerja Bareskrim tidak baik, maka akan menyumbang ketidakpercayaan publik yang besar. Selain itu, Tito juga meminta bidang lain untuk meningkatkan kinerja, misalnyadi Bidang TI dan Hubungan Masyarakat.
"Humas sebagai corong utama untuk membentuk opini publik. Kita 400 ribu orang berbuat baik satu saja tapi tidak naik viral, satu saja berbuat kurang baik tapi viral seolah semuanya buruk," kata Tito.
Sedangkan untuk Divisi Teknologi Informasi, Tito menyampaikan terima kasih atas inovasi yang dilakukan. "Aplikasi-aplikasi dimana publik bisa akses secara online, tapi memang Saya minta tingkatkan karena era reformasi ini adalah tulang punggung di setiap organisasi," kata dia.
Tito pun mengingatkan Polri akan menghadapi sejumlah tantangan ke depan. Tahun ini terdapat banyak agenda dalam catatan kepolisian yang perlu perhatian khusus. Yang paling dekat adalah terkait Pilkada. Kemudian, penyelenggaraan IMF di Bali yang dihadiri ribuan tokoh finance sluruh dunia. Ada pula agenda Asean Games yang perlu pengamanan khusus.
"Menghadapi situasi tantangan tersebut perlu sinergitas antarelemen bangsa termasuk di substrstruktur dan infrastruktur. Oleh karena itu untuk jajaran polri saya minta kita rapatkan barisan," kata dia.