Senin 05 Mar 2018 19:44 WIB

Harimau Sumatra Menjadi Korban Pembunuhan Brutal

Beberapa bagian hilang, termasuk gigi taringnya, cakar, dan kulit dari wajah dan ekor

Seekor harimau Sumatera menggantung dari langit-langit saat penduduk desa berkumpul di bawahnya di Sumatera Utara pada tanggal 4 Maret 2018.
Foto: straits times
Seekor harimau Sumatera menggantung dari langit-langit saat penduduk desa berkumpul di bawahnya di Sumatera Utara pada tanggal 4 Maret 2018.

REPUBLIKA.CO.ID,nJAKARTA -- Harimau Sumatra yang terancam punah terbunuh secara brutal di Indonesia pada hari Ahad (4 Maret). Padahal selama ini para pelestari telah merasa kuatir bila  spesies ini  terancam punah.

Bahkan, pihak berwenang dalam beberapa bulan terakhir telah menemukan sejumlah hewan terbunuh, termasuk orangutan Borneo yang terancam punah, setelah konflik dengan petani atau pekerja perkebunan.

Seperti dilansir Strait Times, para aktivis mengatakan bahwa harimau tersebut telah berkeliaran di desa Mandailing Natal di Sumatera Utara selama satu bulan dan telah melukai satu orang. Persoalan ini kemudian mendorong warga untuk memanggil penjaga hutan untuk membunuhnya.

"Kami menjelaskan kepada penduduk desa bahwa harimau itu adalah hewan yang terancam punah. Kami tidak menyukai cara penanganan situasi seperti ini," kata Hotmauli Sianturi dari Badan Pelestarian Sumber Daya Alam. Warga malah hanya mengatakan telah menangkap kucing

"Kami menyesal bahwa mereka membunuh harimau tersebut, kami akan membuktikan bahwa bagian tubuh mereka diperdagangkan," tambahnya.

Sebuah penyelidikan menunjukkan bahwa beberapa bagian hilang, termasuk gigi taringnya, cakar, dan kulit dari wajah dan ekornya. Bagian tubuh ini bisa digunakan dalam obat tradisional atau dijual sebagai artefak. Menanggapi hal itu, perwakilan masyarakat desa tidak ada yang bersedia beri komentar.

Sampai kini hanya ada sekitar 400 harimau Sumatra yang tersisa di dunia. Dan ini menurut World Wildlife Fund menyatakan spesies harimau ini berada di ambang atau kepunahan.

Pada kasus yang lain, polisi di pulau Kalimantan menangkap setidaknya dua orang dalam dua insiden terpisah tahun ini. Mereka telah memanggal orangutan telah dan satu lagi ditembak lebih dari 130 kali dengan senapan udara.

sumber : straittimes.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement