Senin 05 Mar 2018 17:09 WIB

Dedi Ingin Bangun 5.000 Kampung Lingkungan Berkarakter

Juga di setiap bekas karesidenan ada rumah sakit milik provinsi Jabar.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat menjenguk warga Jabar yang sakit di Bekasi
Calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat menjenguk warga Jabar yang sakit di Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, prihatin dengan kondisi masyarakat di Kampung Kobak, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Pasalnya, banyak masyarakat di wilayah ini menderita penyakit paru-paru. Bahkan, penyakit tersebut telah merenggut nyawa sejumlah warga di perkampungan padat penduduk tersebut. "Sangat prihatin, dengan kondisi warga di wilayah ini," ujar Dedi, dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (5/3).

Tak hanya itu, Dedi juga prihatin dengan tata ruang wilayah tersebut. Mengingat, satu rumah dengan yang lainnya sangat berhimpitan. Hampir tidak ada ruang untuk sirkulasi udara. Kondisi ini harus segera ditata. Mengingat, lingkungan yang kotor, kumuh dan padat, disinyalir menjadi penyebab munculnya banyak penyakit. Salah satunya, penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Dengan begitu, harus segara ada kaji ulang tata kelola ruang dan wilayah.

Menurut Dedi, solusinya yaitu harus segera dibangun kampung-kampung yang hijau, sehat dan aman. Dirinya berjanji, dengan pasangannya Cagub Deddy Mizwar, jika terpilih nanti akan segera membangun 5.000 kampung yang ada di Jabar. Kampung ini, akan jadi wilayah yang layak huni, juga warga yang menghuninya didorong untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Dengan begitu, kampung-kampung ini akan jadi percontohan wilayah yang sehat, aman, hijau serta sejahtera. "Kita akan bikin, kampung-kampung berbasis lingkungan berkarakter," ujarnya.

Tak hanya itu, merujuk pada kasus yang terjadi di Desa Mekarsari ini, Dedi ingin rumah sakit di Jabar lebih banyak lagi. Bahkan, di setiap bekas karesidenan ada rumah sakit milik Pemprov yang layanan dan fasilitasnya setara dengan RSHS. Supaya, masyarakat bisa menjangkau rumah sakit tersebut.Nantinya, rumah sakit ini akan tekoneksi dengan program satu dokter satu desa. Dokter yang bertugas, bisa menganalisa penyebab merebaknya penyakit di lingkungan masyarakat. Kemudian setelah ada tindakan medis tahap pertama, warga yang terserang penyakit dengan kategori sedang dan berat bisa segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu, Mak Tati (80 tahun) penjaga kuburan warga Kampung Kobak, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, mengatakan, dirinya memiliki empat anak. Salah satunya, meninggal duni akibat penyakit paru-paru. Kini, putri bungsunya juga mengidap penyakit yang sama. "Anak bungsu saya sakit paru-paru sejak lima tahun terakhir. Saya tak bisa membawanya berobat karena tidak punya biaya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement