Senin 05 Mar 2018 13:04 WIB

Hary Tanoe: Parpol Bertemu Presiden tak Langgar Aturan

Menurut Hary Tanoe, pertemuan antara parpol dan Presiden merupakan hal yang wajar.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Foto: Antara/Reno Esnir
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo ikut menanggapi rencana ACTA yang akan melaporkan pertemuan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden ke Ombudsman RI. Menurut dia, pertemuan antara partai politik dan Presiden tak melanggar aturan.

Begitu juga dengan pertemuan yang dilakukan Perindo di Istana Presiden pada Senin pagi hari ini. "Saya rasa kita nggak melanggar aturan. Ada waktu dan diterima itu saya rasa satu silaturahmi yang baik," ujar Hary di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (5/3).

Menurut dia, pertemuan antara partai politik dan Presiden Jokowi pun merupakan hal yang wajar. Terlebih partai tersebut sudah resmi menjadi peserta pemilu 2019. Hal ini juga yang dilakukan Perindo dengan menemui Presiden di Istana.

Ia mengaku, pertemuan ini pun merupakan permintaan dari Perindo. "Begitu kami sudah resmi jadi partai politik ikut pemilu, sudah resmi dong. Tentunya silaturahim dengan kepala negara itu saya rasa wajar," jelas Hary.

Ia pun mengaku tak khawatir jika nantinya Perindo juga dilaporkan oleh ACTA lantaran bertemu dengan Jokowi di Istana. "Kenapa dilaporkan? Masalah apa? Karena ketemu? Oh jadi minta waktu ke Presiden itu ndak boleh?" tanya Hary.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina ACTA Habiburokhman menduga terjadi maladministrasi dalam pertemuan antara Ketum PSI Grace Natalie dan Jokowi. Pertemuan itu diduga membahas pemenangan pemilihan presiden 2019.

Saat pertemuan antara PSI dan Jokowi di Istana Presiden pada Kamis (1/3) sore tampak dihadiri oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni, dan juga Ketua DPP Tsamara Amany. Dalam pertemuan tersebut juga diakui oleh PSI membahas pemilihan legislatif hingga pilpres 2019.

Baca Istana Persilakan ACTA Laporkan Pertemuan Jokowi dan PSI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement