Senin 05 Mar 2018 05:39 WIB

Format Bantuan untuk Marawi, Palestina, dan Ghouta

Iran dan Rusia mendukung kuat rezim Assad.

Ikhwanul Kiram Mashuri
Foto:

Ada yang takut terkena peluru atau bom dari kelompok-kelompok yang bertikai, tetapi lebih banyak karena rumah mereka sudah hancur rata dengan tanah. Lebih dari 270 ribu warga telah tewas. Sekitar 13 ribu di antaranya adalah anak-anak.

Tragedi terakhir terjadi di Ghouta timur yang berada di pinggiran Kota Damaskus. Dalam tiga bulan terakhir, lebih dari 700 warga terbunuh oleh serangan udara dan artileri rezim Bashar Assad dan militer Rusia.

Di antara yang meninggal itu, 109 perempuan dan 185 anak-anak. Sebelum dikepung oleh militer rezim Bashar Assad untuk mengusir kelompok-kelompok oposisi lima tahun lalu, wilayah itu dihuni sekitar 400 ribu warga.

Kini, akibat serangan membabi buta rezim Assad yang didukung serangan udara pesawat canggih Rusia, Ghouta sudah bagaikan kota hantu. Rumah-rumah hancur. Fasilitas umum tak berfungsi. Banyak warga yang melarikan diri. Mereka yang tersisa, terutama anak-anak dan lansia, terpaksa hidup di bawah reruntuhan gedung-gedung.

Media Aljazirah menyebut apa yang sedang berlangsung di Ghouta timur adalah sebuah pembantian warga sipil, mirip dengan pembantaian di Srebrenica pada 1995. Waktu itu, ribuan Muslim Bosnia dibantai oleh pasukan Serbia.

Dengan persoalan yang rumit seperti itu, menyelenggarakan seminar yang bersifat lokal tentu tidak banyak membantu rakyat Suriah. Gencatan senjata yang akhirnya disepakati para anggota DK PBB pun berjalan sangat alot.

Karena itu, untuk mengembalikan perdamaian di Suriah, yang diperlukan adalah sebuah konferensi internasional seperti yang terjadi setelah Perang Dunia II. Namun, bukan untuk membagi-bagi wilayah Suriah ke dalam pengaruh negara-negara yang terlibat konflik sekarang ini, tetapi untuk mengembalikan kedaulatan dan membangun kembali Suriah untuk kepentingan semua rakyatnya, baik pihak rezim Assad maupun kelompok-kelompok oposisi. Di sinilah Indonesia harus mengambil peran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement