REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komandan Korem (Danrem) 174/Anim Ti Waninggap (ATW) Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mengatakan tidak benar informasi yang menyebutkan sebanyak 5.420 warga Distrik Waan, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, dilanda kelaparan. Distrik Waan baru saja dilanda banjir rob.
"Tidak benar berita tersebut apalagi sampai makan kulit kayu, seperti yang beredar di media sosial," kata Asep kepada Antara, ketika dihubungi dari Jayapura, Ahad (4/3).
Asep mengatakan, memang sempat terjadi banjir rob yang melanda distrik yang berada di kawasan Pulau Kimaam, pada 31 Januari 2018. Air laut meluap hingga menggenangi kawasan di sekitar pemukiman dan kebun warga.
Akibatnya, warga sempat mengalami kesulitan pangan. Namun, Pemkab Merauke sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tersebar di 11 kampung yang terdampak banjir rob, sehingga dipastikan tidak ada warga yang mengalami kelaparan.
Ketika ditanya tentang aksi makan kulit kayu yang dilakukan warga dan diunggah di media sosial, Brigjen Asep mengatakan berdasarkan laporan Banbinsa Serda Ismail Dabamona serta keterangan dari Kepala Distrik Waan Benediktus Riyadi, memang kulit kayu dimakan sebagai pengganti pinang.
"Warga mengkonsumsi kulit kayu hanya sebagai pengganti pinang, karena suplai pinang kering ke kawasan itu sulit akibat cuaca buruk dan kulit kayu yang dikonsumsi adalah kulit kayu getana," ujar Asep.
Ia pun menyayangkan ulah pihak-pihak tertentu yang mengunggah informasi ke media sosial hanya untuk kepentingan pribadi. "Pihak itu sengaja mengunggah warga sedang mengunyah kulit kayu dan itu dilakukan untuk menarik simpati menjelang pemilu legislatif di 2019," kata Asep.
Distrik Waan memiliki 11 kampung. Yaitu, Kampung Waan, Konorau, Toor, Kaladar, Sabon, Daftanawanga, Wantama, Sibenda, Wetau, Pembri dan Kampung Kawe.