REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Warga yang tinggal di sekitar Soneta Record, studio musik milik Rhoma Irama di Depok mengaku tidak mengetahui perihal tembakan yang ditujukan ke studio tersebut. Warga hanya mengetahui ada petugas kepolisian mendatangi studio musik milik raja dangdut itu.
Pria berusia 32 tahun yang tidak ingin disebutkan namanya ini tinggal di bengkel depan studio tersebut. Dirinya menyatakan tidak mendengar ataupun mengetahui perihal tembakan yang terjadi. Pihak polisi memang terlihat mendatangi Studio tersebut, Sabtu (3/3) siang.
"Enggak tahu kalau tembakan. Cuma lihat ramai polisi tiba-tiba kemarin. Banyak mobil," ujar pria tersebut di bengkel depan studio milik Rhoma Irama, Depok, Ahad (4/3).
Pada pukul 14:00 WIB dirinya memang dihampiri oleh anggota polisi untuk ditanya-tanyai. Namun karena tidak mengetahui apa-apa dirinya pun mengatakan apa adanya. Pria ini lalu menceritakan mengenai kejadian kemarin yang memang ramai polisi. Beberapa mobil terlihat diparkir di depan studio bahkan masuk ke dalam. Sementara saat ini kondisi studio sepi dan pintu gerbang tertutup rapat. Tidak terlihat ada aktifitas dari depan studio.
Salah satu penjual buah, Surya yang berusia 25 tahun juga mengatakan dirinya tidak mengetahui perihal penembakan tersebut. Dirinya biasa berjualan di dekat studio Soneta Record dari pagi hingga malam setiap harinya. Surya mengaku, melihat beberapa petugas kepolisian datang sekitar jam 12:00 WIB menggunakan beberapa mobil. Dirinya pun menanyakan kepada pihak polisi apa yang terjadi.
"Saya tanya ke polisinya. 'Kenapa pak? Ada apa?'. Terus dijawab 'biasa'. Gitu aja," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya studio Soneta Record milik Rhoma Irama di Jalan Tole Iskandar No. 41, Sukmajaya, Depok, Sabtu (3/3) diduga menjadi sasaran teror orang tak dikenal karena ditemukan adanya selongsong peluru didalam. Hingga saat ini polisi menyatakan masih menyelidiki kasus ini.
(Baca juga: Ditemukan Proyektil Peluru di Studio Musik Rhoma Irama)