Ahad 04 Mar 2018 18:18 WIB

KLHK Gelontorkan Rp 15 Miliar Tangani Sampah Labuan Bajo

Dana itu untuk membangun TPA di Labuan Bajo.

Sebuah kapal keluar dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (26/5). Labuan Bajo yang menampilkan pemandangan laut menjadi salahsatu obyek wisata andalan Manggarai Barat.
Foto: Antara
Sebuah kapal keluar dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (26/5). Labuan Bajo yang menampilkan pemandangan laut menjadi salahsatu obyek wisata andalan Manggarai Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mendapat bantuan dana senilai Rp 15 miliar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bantuan ini untuk menangani sampah di Kota Labuan Bajo.

"Menteri LHK telah mem-backup kami menangani masalah sampah di Kota Labuan Bajo dengan dana sebesar Rp 15 miliar," kata Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, Sabtu (4/3).

Ia mengatakan, dana sebesar itu akan dimanfaatkan pada 2018 untuk pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang diangkut dari Kota Labuan Bajo. Pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas lima hektare di Desa Warloka untuk mendukung pembangunan TPA dimaksud.

"Lokasinya cukup jauh dari kota, pemerintah daerah mendukungnya dengan membangun jalan menuju TPA tersebut," katanya.

Agustinus menjelaskan, terdapat lahan sekitar lima hektare di daerah juga yang selama ini sudah dimanfaatkan sebagai TPA. Namun, kapasitas TPA tersebut sudah tidak memungkinkan lagi akibat produksi sampah yang terus meningkat seiring perkembangan Labuan Bajo sebagai salah satu dari 10 daerah wisata prioritas nasional yang banyak dikunjungi wisatawan.

Ia mengatakan, hasil penelitian mendapati jumlah produksi sampah di Kota Labuan Bajo tercatat mencapai 112 meter kubik per hari dengan jenis yang beragam.

Untuk itulah, menurutnya, penanganan sampah akan lebih maksimal dengan tersedianya infrastruktur pendukung berupa TPA baru trsebut.

"Nanti TPA yang lama tinggal tinggal kami tata dan kondisikan kembali dengan baik," katanya.

Ia mengatakan, penanganan sampah di daerah setempat menjadi salah satu prioritas pemerintahannya dengan melibatkan organisasi perangkat daerah, masyarkat, maupun lembaga atau organsiasi pemerhati lingkungan.

Selain di Kota Labuan Bajo, lanjutnya, penanganan sampah di kawasan wisata Taman Nasional Komodo juga sedang dikerjakan otoritas terkait.

"Penanganan ini juga bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, sehingga baik sampah-sampah di darat maupun kawasan wisata komodo terus kami tangani besama-sama secara serius," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement