REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepolisian masih terus mendalami kasus perusakan sebuah mobil oleh ratusan driver ojek online (ojol) di Senen, Jakarta Pusat. Polisi telah memeriksa empat saksi dari driver ojek online.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penyidik telah meminta keterangan empat saksi tersebut dan saksi pelapor yang juga sebagai korban pengemudi mobil Nissan X-Trail putih B 233 PB. "Sesuai hasil penyelidikan, kami mendapat laporan dari kejadian itu, kami mendapatkan saksi sebanyak lima orang. Pertama terhadap pelapor sendiri, empat lainnya dari ojek online sudah diperiksa," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/3).
Dia mengatakan penyidik fokus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk meminta keterangan dari saksi lainnya dalam kasus tersebut. Karena itu, dia enggan mengomentari apakah pelat nomor mobil tersebut bodong.
"Semua surat lengkap. Kami fokus pada kejadiannya jangan ke tempat lainnya dulu ya, kami periksa gelar perkaranya dulu," ujar dia.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tahan Marpaung juga mengungkapkan perkembangan kasus tersebut. Hingga kini, Polres Metro Jakarta Pusat masih terus memburu pelaku perusakan melalui video yang tersebar di media sosial.
"Kan ada di grup mereka. Nanti akan kami telusuri dari sana," ujar dia saat dikonfirmasi wartawan.
Kepolisian juga akan memeriksa lagi korban berinisial A dan ML yang dianiaya hingga babak belur. Terutama terkait informasi bahwa mobil yang digunakan oleh korban tidak memiliki surat-surat. "Nanti kami akan cek di data Lantas,'' kata dia.
Sebelumnya, video driver ojek online menghantam sebuah mobil di Senen menjadi viral. Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat sebuah mobil berwarna putih dengan nomor polisi B 233 PB sedang diamuk massa yang mengenakan jaket driver ojek online. Beberapa driver ojek online menghantam mobil dengan helm berkali-kali, tetapi ada juga yang mencoba menenangkan para driver.
Aksi tersebut bermula ketika pengemudi mobil bertemu dengan konvoi driver ojek online. Kala itu, driver ojek online baru saja mengantar salah satu mitra ojek online yang meninggal. Mereka konvoi untuk pulang dan melewati wilayah Senen, Jakarta Pusat.
Pengemudi mobil membunyikan klakson agar dibukakan jalan, tetapi tidak digubris dan malah dihalang-halangi oleh rombongan driver ojek online. Pengemudi mobil sempat menerobos dan menabrak dua motor ojek online.
Namun, pengemudi terjebak macet sehingga driver ojek online berhasil mengejar dan kembali mengamuk mobil itu. Pengemudi bersama satu penumpang di dalam mobil lari. Akibatnya, korban mengakami luka di bagian kepalanya.
Baca: Polisi Buru Driver Ojek Daring Provokator Perusakan Mobil