Jumat 02 Mar 2018 22:27 WIB

Muslim Tasik Gelar Aksi Peduli Suriah

Puluhan ormas disebut ikut dalam aksi itu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Ratusan massa dari sejumlah elemen organisasi menggelar aksi Save Ghouta, di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (2/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ratusan massa dari sejumlah elemen organisasi menggelar aksi Save Ghouta, di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekitar seribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Muslim Tasikmalaya atau Al Mumtaz menggelar aksi peduli kekerasan yang terjadi di Suriah, Jumat (2/3). Massa mengutuk keras tindakan pembantaian di Ghouta Timur, Suriah.

Salah satu koordinator aksi Ikmal Isbahizzaman mengatakan tujuan dilakukan aksi ialah membuktikan bahwa Muslim di Indonesia peduli dengan Muslim di negara lain. Aksi kepedulian pun disertai dengan pengumpulan donasi bagi korban perang Suriah.

"Kami buktikan bahwa Muslim kutuk aksi di Suriah karena Muslim senantiasi dibantai, dizholimi. Warga Tasik yang satu muslim berarti satu tubuh dengan Muslim lain, kalau ada yang dibantai maka ini bukti kepedulian lewat aksi kotak amal," katanya pada wartawan di lokasi.

Ia menyebut ada puluhan ormas yang mengerahkan massanya dalam kegiatan itu. Ia berharap lewat aksi ini pula, Muslim di tempat lain dapat terketuk hatinya.

"Hati kami terketuk jadi ini buktikan diri hati sesama Muslim senantiasa ada perhatian. Ormas gabung ada 64an. Estimasi massa seribuan," ujarnya.

 

Baca juga, Suriah Kirim Pasukan Besar ke Ghouta Timur.

 

Sebelumnya, teror militer rezim Bashar Assad, Rabu (5/2) kembali menghantui warga Suriah di Ghouta Timur, pinggiran Damaskus. Puluhan misil yang ditumpahkan jet tempur menghujani kota mereka yang telah dikepung itu. Rudal permukaan juga mengguncang kampung halaman mereka pada Rabu berdarah tersebut.

The Syrian Observatory for Human Rights pada Kamis (22/2) melaporkan sedikitnya 403 orang dinyatakan tewas sejak serangan pada Ahad (18/2). Dari jumlah itu, 95 jiwa merupakan anak-anak dan hampir 2.120 orang mengalami luka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement