Jumat 02 Mar 2018 17:57 WIB

Dedi Mulyadi Dorong Pertanian dengan Program Sawah Abadi

Dedi Mulyadi mewacanakan pembelian sawah dan menjadikannya sawah abadi pemerintah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ratna Puspita
Dedi Mulyadi
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan ke Kampung Cipancur, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jumat (2/3) siang. Dalam kunjungannya tersebut, Dedi Mulyadi mewacanakan pembangunan di bidang pertanian dengan program sawah abadi.

“Kami mendorong tumbuhnya kembali sektor pertanian, caranya sudah saatnya pemerintah provinsi nanti membeli sawah sebagai sawah abadi pemerintah,” ujar Dedi Mulyadi di sela-sela melakukan kunjungan ke rumah warga di Kampung Cipancur, Sukabumi. 

Nantinya, dia mengatakan, sawah tersebut digarap oleh masyarakat agar masalah kemiskinan bisa selesai. Saat ini, Dedi mengatakan, banyak warga seperti ibu-ibu di Sukabumi yang menjadi buruh tani dengan sistem pembagian satu berbanding sepuluh. Padahal di Subang dan Purwakarta, sistem pembagian masih satu berbanding enam. 

Rendahnya sistem pembagian, dia mengatakan, karena luasan sawah menjadi terbatas dan nilai padi menjadi mahal. Di sisi lain, buruh tani hanya mengandalkan sistem pembagian selama tiga bulan yang rendah.  

“Oleh karena itu, pemprov ke depan dapat membuat sawah baru dan membeli areal untuk sawah abadi,” cetus Dedi. 

Sebabnya, dia menambahkan, bila sawah tidak segera dibeli pemerintah maka nantinya habis digunakan untuk bidang lain seperti properti serta sejenisnya. Alih fungsi ini, Dedi mengatakan, akan menjadi kemiskinan baru dalam dekade ke depan. 

Di samping itu, beras akan menjadi bahan pokok yang harganya sangat mahal karena sulit didapat dan produktivitasnya terbatas. Selain berdampak pada majunya sektor pertanian, Dedi mengatakan, hamparan sawah juga bernilai bagi pariwisata sehingga sudah selayaknya dilakukan tata kelola pertanian yang memadai dengan pembelian sawah oleh pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement