Jumat 02 Mar 2018 17:08 WIB

'Bandrek Panas' dan Edukasi untuk Masalah Sampah di Bandung

Permasalahan sampah di Kota Bandung menjadi salah satu yang harus diprioritaskan.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ratna Puspita
Tiga pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota Bandung Nurul Arifin (kanan)-Chairul Yaqin (kedua kanan), Yossi Irianto (ketiga kanan)-Aris Supriatna (keempat kiri), dan Oded Danial(ketiga kiri)-Yana Mulyana (kedua kiri). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Novrian Arbi
Tiga pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota Bandung Nurul Arifin (kanan)-Chairul Yaqin (kedua kanan), Yossi Irianto (ketiga kanan)-Aris Supriatna (keempat kiri), dan Oded Danial(ketiga kiri)-Yana Mulyana (kedua kiri). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon wali kota Bandung Oded M Danial mengatakan dirinya memiliki program Bandrek Panas untuk menangani masalah sampah di Kota Bandung. Program ini singkatan dari Bandung Resik Pakai Bank Sampah.

Oded menuturkan permasalahan sampah di Kota Bandung menjadi salah satu yang harus diprioritaskan penanganannya. Bandung menjadi kota besar yang jumlah sampahnya besar.

"Bandrek Panas program lingkungan penataan lingkungan dari OYa (Oded-Yana). Singkatan dari Bandung Resik Pakai Bank Sampah," kata Oded ditemui di sela-sela kegiatan kampanyenya di wilayah Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (1/3).

Menurut Oded, program bank sampah telah dijalankan sejak masa kepemimpinannya bersama Ridwan Kamil. Program ini terbukti berhasil mengurangi jumlah sampah di Kota Bandung. Oleh karenanya harus terus dilanjutkan dan semakin dikembangkan dengan memperbanyak lokasi bank sampah.

Selain mengurangi jumlah sampah, ujar Oded, bank sampah memiliki nilai ekonomis tersendiri. Masyarakat berperan aktif masyarakat memilah sampah sehingga menjadi sumber ekonomi tambahan.

"Ibu-ibu semangat keliling rumah mencari sampah anorganik yang jadi nilai jual. Samping itu memberikan nilai ekonomi juga luar biasa lingkungan bersih," ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini ada 134 bank sampah yang tersebar di berbagai titik di Kota Bandung. Ia berharap jumlah ini bisa bertambah dan bisa bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan sampah.

"Bank sampah luar biasa. Pusatnya di Ahmad Yani ada market di sana. Dan mereka sudah kerja sama dengan PLN. Maka ke depan saya jadi wali kota bank sampah harus terus dikembangkan," tuturnya.

Sementara itu calon Wali Kota Bandung nomor urut 2 Yossi Irianto menginginkan masyarakat Kota Bandung berperan aktif menjaga lingkungan. Salah satunya dengan mengurangi jumlah sampah.

Yossi mengatakan Kota Bandung memiliki jumlah sampah yang besar setiap harinya. Banyaknya sampah tentu berpengaruh pada lingkungan.

"Yang bermasalah ketika sampah tidak terangkut. Karena sampah kita kan 1,6 ton," kata Yossi usai meresmikan posko relawan di Jalan Ciparay, Kota Bandung, Kamis (1/3).

Menurutnya, mengedukasi masyarakat merupakan hal penting untuk menangani masalah sampah. Karena jumlah sampah yang besar berasal dari konsumsi masyarakat setiap harinya.

Salah satunya, kata dia, memberikan pemahaman mengenai kantong belanja sebagai bagian mengurangi sampah plastik yang sulit terurai. Sebab selama ini masyarakat masih kerap menggunakan plastik untuk berbelanja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement