REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA--Seliana Anggita (27) harus menerima kenyataan pahit karena anak ketiganya lahir tanpa lubang anus. Ibu rumah tangga itu merasa kebingungan untuk menutupi biaya operasi karena tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan. Warga Kampung Empang Sari RT 17/05 Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta itu mengadukan masalah tersebut kepada Dedi Mulyadi.
Orang tua sang bayi bukan tanpa ikhtiar, ia sempat membawa bayi yang belum diberi nama itu ke Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta. Karena keterbatasan peralatan medis, pihak rumah sakit merujuk bayi tersebut ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Di rumah sakit milik pemerintah pusat tersebut, sang bayi belum mendapatkan penanganan medis karena ruangan untuk kelas 3 sedang penuh. Ditambah, pihak keluarga tidak memiliki biaya jika bayi itu harus dioperasi.
Kondisi makin mengenaskan kini dialami oleh bayi berusia 4 hari tersebut. Perutnya semakin membesar karena tidak mampu mengeluarkan feses. "Saya menemani Ibu Seliana bolak balik rumah sakit. Bekalnya, ada JAMPIS dari Pemkab Purwakarta. Tapi ternyata ini tidak bisa, belum ada penanganan," kata ketua RW tempat Seliana tinggal, Nasep Wahyudin (39) dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (2/3).
Pihaknya memutuskan untuk kembali ke Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta dan meminta rujukan untuk pasien umum. Tetapi pihak keluarga masih enggan berangkat kembali ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena ketiadaan biaya. "Kami putuskan kembali ke Purwakarta, minta rujukan lagi. Hanya memang jadinya rujukan umum. Tapi kasihan pihak keluarga tidak memiliki biaya," ujarnya.
Orang tua bayi pun akhirnya memberanikan diri untuk mengadukan permasalahan tersebut kepada Dedi Mulyadi. Meski tidak lagi menjabat sebagai Bupati Purwakata, Dedi masih merespon permasalahan warga Purwakarta. "Ya mau minta tolong ke siapa lagi. Kalau ke Kang Dedi mah kan beliau suka menolong," ungkap Seliana.
Dedi Mulyadi yang mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut bersedia menanggung biaya pengobatan. Dedi Mulyadi mengatakan seluruh biaya yang muncul akan ditanggung olehnya secara pribadi. "Gak apa-apa, pakai biaya pribadi saya saja. Biar anak ibu bisa dirawat dan dioperasi," kata Dedi di kediaman pribadinya.
Bukan hanya itu, bekal keluarga selama di rumah sakit pun turut dia sediakan. Intinya, dia ingin bayi tersebut tumbuh seperti anak-anak yang lain. "Pokoknya saya tanggung jawab sampai sembuh," kata Dedi. Sang bayi kini dibawa kembali ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk mendapatkan perawatan jelang operasi.