REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, mengatakan kecil kemungkinan partainya akan bergabung dalam mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) 2019. Sohibul pun memberikan sejumlah alasannya.
''Kalau PKS, Gerindra, PAN bergabung, maka kemungkinannya nanti Pak Jokowi lawan kotak kosong. Dan, kita melihat itu tidak sehat buat demokrasi kita," ujar Sohibul mengutarakan alasan logisnya.
Karenanya, Sohibul menilai secara rasionalitas politik tidak tepat jika PKS ikut mendukung Jokowi sebagai capres 2019. Ia mengatakan kondisi rasionalitas politik saat ini kurang logis apabila PKS ikut bersama Jokowi.
Sohibul tidak menapik adanya ajakan untuk bergabung dengan poros Jokowi. Menurut Sohibul, ajakan tersebut bukan sebuah kejahatan dalam politik. ''Itu biasa-biasa saja, istana ingin mengajak kita,'' katanya.
Selain alasan rasionalitas politik, kata Sohibul, PKS sejauh ini juga sudah intens menjalin kedekatan dengan Gerindra dan PAN. Sehingga, peluang justru lebih besar jika PKS berkoalisi dengan kedua partai tersebut. Meski tetap berkomunikasi dengan partai lain, komunikasi PKS dengan Gerindra dan PAN jauh lebih intens.
''Maka peluangnya lebih besar, meskipun sampai hari ini belum ada keputusan,'' katanya saat menghadiri pertemuan di rumah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (1/3). ''Insyaallah, kita ikhtiarkan (membentuk poros Gerindra-PKS-PAN).''