REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Warga dari dua desa di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sedang bersukacita. Pasalnya, saat ini di antara dua desa tersebut telah terhubung jembatan gantung. Jembatan ini, melintasi Sungai Cikanyayan yang menghubungkan Desa Sukasari dan Ciririp.
Bupati Purwakarta Dadan Koswara, mengatakan, jembatan gantung yang terbuat dari bambu ini, merupakan jalan pintas bagi warga di dua desa itu. Sebelumnya, memang sudah ada jembatan penghubung yang sifatnya sudah permanen yakni, Jembatan Depok. Akan tetapi, lokasinya sangat jauh.
"Jembatan gantung sekarang ini, merupakan akses pintas bagi warga Desa Ciririp dan Sukasari," ujar Dadan, kepada sejumlah media, Kamis (1/3).
Sebelum ada jembatan gantung tersebut, lanjut Dadan, warga dari dua desa ini selalu menyebrangi Sungai Cikanyayan. Namun, hal itu menjadi persoalan jika musim hujan tiba karena debit air sungai akan meningkat.
Tetapi kini, warga di dua desa ini tak perlu lagi menyebrangi sungai. Sebab, sudah ada jembatan gantung yang jadi penghubung. Jembatan ini, dibangun atas prakarsa verticak rescue Indonesia (VRI).
Ketua Komunitas Pecinta Alam Sukasari, Mokhamad Aripin, mengatakan, warga dari dua desa ini sangat senang dengan adanya jembatan gantung tersebut. Sebab, dengan adanya jembatan ini akses jalan darat menjadi lebih mudah dan cepat.
"Kami sangat terbantu dengan adanya jembatan gantung ini. Apalagi, VRI memiliki keahlian dalam hal tali temali. Jadi, jembatan ini dijamin keamanannya," ujar Aripin.
Sementara itu, Camat Sukasari Jaya Pranolo, mengatakan, warga bisa beraktivitas dengan lebih efektif dan efisien, tanpa harus menyebrangi sungai. "Dengan adanya jembatan gantung ini, waktu tempuh dari kedua desa jadi lebih singkat. Maksimal 30 menit. Kalau harus melewati jembatan utama jaraknya cukup jauh, waktu tempuh bisa mencapai dua jam," ujarnya.