Rabu 28 Feb 2018 19:21 WIB

Dedi Mulyadi Inisiasi Asuransi Pertanian untuk Petani

Program ini akan mampu menghindarkan petani dari kerugian akibat gagal panen.

Cawagub Jabar Dedi Mulyadi bersama masyarakat di Bekasi
Cawagub Jabar Dedi Mulyadi bersama masyarakat di Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki program asuransi pertanian bagi petani yang gagal panen jika terpilih dalam Pilgub Jawa Barat. Menurut dia program ini sudah diproyeksikan skala prioritasnya untuk menyasar para petani di daerah rawan banjir, hama dan kekeringan.  Hal ini ditegaskan oleh Dedi di sela kunjungan di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/2). "Sawah para petani di Tambuh, Bekasi kan rawan banjir. Saya sudah berkali-kali mengatakan perlu ada asuransi tanaman padi bagi petani," kata Dedi dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (27/2).

Secara teknis, menurutnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat bekerja sama dengan lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah. Pria yang sudah menjadi petani sejak kecil itu meyakini bahwa program ini akan mengurangi kerugian petani akibat gagal panen. "Program ini akan mampu menghindarkan petani dari kerugian akibat gagal panen. Jadi, mereka tidak perlu khawatir dan kesulitan saat terkena banjir atau serangan hama," ujarnya.

Jika tidak dilakukan pendampingan aktif dari pemerintah, Dedi beranggapan akan berimbas pada program pengentasan kemiskinan. Pasalnya, justru para petani di daerah lumbung padi kini kesulitan mendapatkan beras premium. "Petani akan terus miskin jika tidak didampingi oleh pemerintah. Nah, kalau gagal panen terus petani habis modal, kan bisa ditutup oleh program asuransi ini. Biaya produksi mereka untuk bertani dapat gantinya," katanya.

Program yang terbilang baru ini mendapatkan apresiasi dari petani setempat. Kuntet (59) menceritakan bahwa dirinya kerap mengalami masa sulit saat gagal panen. Karena itu, perhatian dari pemerintah sangat ia butuhkan.  "Saya itu selalu rugi kalau masuk musim hujan, sawah selalu kebanjiran. Modal saya sewa sawah dan beli benih habis Rp8 Juta mah. Sekarang, ya hilang sudah itu modal, gak ada gantinya. Siapa yang mau ganti? " katanya geram.

Setelah mendengar paparan Dedi Mulyadi, dia beserta para petani yang lain tampak antusias. Mereka mengaku akan sangat terbantu jika program tersebut terealisasi nantinya.  "Kalau ide Pak Dedi ini masuk akal. Asuransi petani itu menjadi jalan keluar bagi kami yang sering gagal panen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement