Rabu 28 Feb 2018 15:34 WIB

Ulama Diserang, Ma'ruf: Ada yang Diragukan Kebenaran Gilanya

Jika pelaku memang gila maka diobati, kalau tidak gila harus diproses

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/2).
Foto: Republika/Debbie Susanto
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin meminta kepolisian untuk menyelidiki kondisi kejiwaan para pelaku penyerangan kepada tokoh agama dan ulama secara tuntas. Karena ia melihat ada yang diragukan kegilaannya.

"Saya melihat ada yang benar gila, ada yang sepertinya agak diragukan kebenaran gilanya. Kalau begitu harus diselidiki mana yang gila benar, apa mana yang tidak," kata Ma'ruf di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (28/2).

Menurut Ma'ruf, setelah kondisi kejiwaan para pelaku diketahui dengan pasti maka aparat kepolisian dapat memutuskan untuk melanjutkan proses penegakan hukum. Ma'ruf juga berharap kepolisian dapat segera memeriksa dan memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait proses hukumnya.

"Kalau yang benar (gila) diobati, kalau tidak gila ya diproses," jelas Ma'ruf.

Presiden Jokowi sebelumnya juga telah meminta Polri untuk menangani kasus penyerangan terhadap tokoh agama secara tuntas dan detil. Jokowi mengimbau Polri dapat memberikan keamanan maksimal bagi para ulama, tokoh agama dan masyarakat.

Wakapolri Komjen (Pol) Syafruddin menjelaskan Polisi membentuk tim besar yang melibatkan pakar, dokter dan rumah sakit jiwa untuk mendalami kasus penyerangan terhadap ulama oleh orang yang diduga mengalami gangguan jiwa di Jawa Timur. Syafruddin meminta investigasi penyerangan tersebut dilakukan secara terbuka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement