REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peletakan batu pertama (ground breaking) rumah dengan uang muka (down payment) nol rupiah di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, batal dilakukan pada hari ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, penundaan karena masih ada beberapa hal yang harus dikaji kembali.
Sandi mengungkapkan, penundaan ini terkait dengan penentuan harga unit dan skema pembiayaan. Pihaknya kini masih memastikan apakah menggunakan skema fasilitas likuiditas pembiayaan pemerintah (FLPP) atau non-FLPP. Berbeda dengan sebelumnya, unit rumah DP Nol di Rorotan akan dijalankan oleh swasta.
"Kalau FLPP ada batasan-batasannya. Nah itu yang harus kita sinkronkan," ujarnya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Sandi menjelaskan, pada Selasa (27/2) malam, dirinya mendapatkan informasi bahwa ada beberapa hal yang belum disinkronkan. Ia mengaku masih melakukan telekonferensi dengan Gubernur Anies Baswedan hingga pukul 23.30 WIB. Dalam perbincangan tersebut, Anies memberikan beberapa arahan. Namun Sandiaga tak menjelaskan lebih lanjut arahan yang dimaksud.
Sandi mengatakan tak ingin terlalu terburu-buru dan memaksakan diri. Ia berharap hal-hal yang dianggap belum sinkron dapat ditunda terlebih dahulu. Dengan begitu, masyarakat tidak dibuat bingung.
"Yang penting kita tidak memberikan kesan yang membingngkan kepada masyarakat kalau ini benar-benar program pemerintah atau bukan program swasta," katanya.
Sandiaga memastikan program ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat dengan penghasilan antara Rp 3,7 juta hingga Rp 7 juta. Unit rumah akan dibangun dalam bentuk rumah tapak (landed housing) di atas lahan milik swasta, yakni PT Nusa Kirana. Hingga saat ini belum diketahui kapan peletakan batu pertama akan dilakukan. Sandiaga berharap hal ini akan segera dapat diwujudkan.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan peletakan batu pertama rumah DP nol persen di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara akan dimulai pada 28 Februari. Unit tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektare.
Sandiaga mengaku telah mendatangi lokasi tersebut dan mengusulkan penambahan unit. Sandiaga juga telah bertemu dengan perwakilan PT Nusa Kirana untuk membicarakan pembangunan rumah tersebut.
Menurut Sandiaga, para pengusaha ingin segera meluncurkan rumah DP nol sembari menunggu kesiapan badan layanan urusan daerah (BLUD). Skema yang digunakan akan mirip dengan rumah DP nol yang telah dibangun oleh PD Pembangunan Sarana Jaya di Pondok Kelapa.
Sandiaga menyambut positif keinginan para pengusaha tersebut. Ia mengatakan, program ini akan dapat menurunkan backlog rumah di Jakarta melalui penambahan jumlah rumah dengan harga terjangkau.