REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Satu keluarga beranggotakan enam orang, asal Kampung Neglasari RT 15/03, Desa Gurudug, Kecamatan Pondoksalam, Purwakarta, terpaksa dilarikan ke RSUD Bayu Asih. Mereka keracunan setelah mengonsumsi jamur yang tumbuh di bawah pohon melinjo.
Beruntung, dalam kejadian itu tak ada korban jiwa. Meskipun saat ini keenam korban masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit pemerintah tersebut.
Informasi yang diperoleh Republika.co.id menyebutkan, enam korban keracunan ini masing-masing Iros (39 tahun), Siti Nurlaila (30 tahun) yang sedang hamil sembilan bulan. Lalu, Asep (35 tahun), Ifan (9 tahun), Amel (7 tahun), serta Bayu (16 tahun).
Direktur RSUD Bayu Asih, Agung Darwis, mengatakan, saat datang ke RSUD, keenam pasien itu secara klinis terlihat keracunan. Karena pasien mengalami mual, pusing, muntah, buang air besar, lemas serta air liur yang berlebih.
"Secara klinis, terlihat satu keluarga ini mengalami keracunan," ujarnya, kepada Republika.co.id, Selasa (27/2).
Berdasarkan penuturan pasien, mereka keracunan setelah mengonsumsi jamur pohon melinjo. Agung mengatakan jamur memang tumbuh subur saat cuaca lembab seperti ini. Akan tetapi, jamur yang dikonsumsi keluarga ini sepertinya memiliki kandungan zat nitrit yang tinggi. Sehingga, saat dimakan, jamur ini justru menjadi racun bagi warga.
"Saat ini, kondisi keenam pasien sudah membaik. Bahkan, Siti Nurlaila, harus dipindahkan ke ruang bersalin, karena sudah ada pembukaan untuk persalinan," ujarnya.
Sementara itu, Iros mengatakan, pada Senin sore, istrinya membawa pulang jamur yang diambil dari kebun. Jamur tersebut, diambil dari bawah pohon melinjo. Adapun warna jamurnya, putih campur hitam dan kuning.
"Karena kami di sini biasa mengkonsumsi jamur dari kebun, maka jamur melinjo itu dimasak untuk teman nasi saat makan malam," ujar Iros.
Tanpa curiga apapun, keluarganya ikut mengkonsumsi hidangan jamur tersebut. Selang dua jam dari acara santap malam, keluarga ini mulai merasakan perubahan. Yakni, kepala mendadak pusing disertai mual. Tak lama berselang, muncul mual-mual, muntah dan buang air besar tak terkontrol.
"Akhirnya, sama tetangga kami dibawa ke RSUD. Alhamdulillah, saat ini sudah mulai membaik," ujarnya.