Senin 26 Feb 2018 20:59 WIB

Mobil Listrik, Kendaraan Masa Kini yang Ramah Lingkungan

Mobil ramah lingkungan sebagai upaya pemerintah mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mencoba mengendarai kendaraan ramah lingkungan.
Foto: KLHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mencoba mengendarai kendaraan ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia berupaya mempercepat pengembangan produksi kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) yang ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik. Ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Kendaraan listrik terbukti ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi GRK. Hal ini tentunya sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia mengurangi emisi GRK sebesar 29 persen secara mandiri dan sebesar 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Target conditional tersebut akan dicapai melalui penurunan emisi GRK sektor Kehutanan (17,2 persen), energi (11 persen), pertanian (0,32 persen), industri (0,10 persen), dan limbah (0,38 persen).

Seperti dalam siaran persnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang mencoba mengendarai kendaraan ramah lingkungan, pada berbagai kesempatan mengatakan upaya penurunan emisi yang dilakukan Indonesia adalah untuk ikut menyelamatkan bumi. Serta memenuhi amanat pasal 28H UUD 1945, di mana pemerintah menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh lingkungan yang baik dan sehat.

Dalam acara serah terima Mobil Listrik Mitsubishi ini, juga dilakukan test drive di halaman kantor Kementerian Perindustrian Jakarta  Senin (26/2). Sejumlah menteri juga terlihat ikut mencoba mengendarai mobil ramah lingkungan ini, di antaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perhubungan Budi Karya.

Menurut Airlangga, target pengembangan kendaraan listrik sudah menjadi bagian dari roadmap pengembangan kendaraan bermotor nasional. “Pada tahun 2025, ditargetkan 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan LCEV termasuk kendaraan listrik”, kata Airlangga.

Tahapan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia adalah pengembangan Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), kemudian akan dilanjutkan dengan kendaraan hibrid hingga kendaraan listrik. Airlangga menyebutkan, strategi pengembangan LCEV dan kendaraan listrik dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, di antaranya memberikan insentif kepada kendaraan yang beremisi karbon rendah, serta melakukan kajian dan sosialisasi penggunaan kendaraan listrik.

Selanjutnya, melakukan pilot project untuk daerah atau jenis kendaraan tertentu atau kendaraan untuk keperluan tertentu untuk menggunakan listrik. Seperti kendaraan ekspedisi, transportasi umum dengan rute tertentu, dan kendaraaan yang berorientasi pada daerah tertentu.

Hari ini Mitsubishi Motors Corportion (MMC) menyerahkan 10 kendaraan listrik kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendukung program LCEV. Kesepuluh mobil tersebut, terdiri dari delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV (model SUV plug-in hybrid) dan dua unit Mitsubishi i-MiEV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement