REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sebuah prasasti kuno ditemukan warga di wilayah Sendang Promasan, yang berada di sekitar kawasan puncak Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan penelitian awal oleh Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, prasasti ini memuat tulisan angka 1373 Saka atau 1451 masehi.
"Namun untuk mengetahui secara pasti tulisan yang termuat pada prasasti batu ini masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam lagi. Termasuk asal muasal prasasti ini dibuat," kata Pamong Budaya Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Tri Subekso, di Ungaran, Senin (26/2).
Dikatakan, dari angka yang tertulis tersebut bisa dipastikan ini salah satu prasasti kuno. Ia menjelaskan, penemuan prasasti di kawasan Gunung Ungaran berawal dari informasi seorang purnawirawan TNI AD, Suwartono.
Informasi ini selanjutnya ditindaklanjuti oleh pamong budaya untuk mengecek ke lokasi. Berdasarkan pengamatan di lokasi penemuan, katanya, ini merupakan penemuan kembali. Karena posisi prasasti ada di atas permukaan tanah dan sebelumnya sudah diketahui keberadaannya.
"Hanya saja, tidak pernah ada yang menyangka pentingnya tulisan pada batuan tersebut bagi penelitian sejarah masa klasik di Gunung Ungaran. Apalagi selama ini sejarah tersebut juga masih minim data-data tertulis, seperti naskah kuno," katanya.
Tri juga menjelaskan, lokasi penemuan batu prasasti ini hanya berjarak sekitar 20 meter dari tugu perbatasan wilayah Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Kendal.
Saat ditemukan batu prasasti yang berbentuk oval tersebut, awalnya sudah tertutup oleh lumut. Setelah dibersihkan, masing-masing sisi batu prasasti ini menampakkan inskripsi tulisan Jawa kuno.
"Sedangkan sisi prasasti lain, inskripsinya sudah tidak begitu jelas. Namun semuanya telah didokumentasikan," jelasnya.
Bahkan telah dikonsultasikan dengan mahasiswa doktoral Filologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI), Abimardha Kurniawan. "Kebetulan yang bersangkutan tengah meneliti naskah-naskah Jawa Kuno," ujarnya.
Temuan ini juga telah ditindaklanjuti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, pada Jumat (23/2). BPCB juga sudah melakukan pengecekan di lokasi.
Bahkan tim BPCB menemukan batuan lain yang memiliki inskripsi. Oleh tim BPCB, temuan ini selanjutnya didokumentasikan dan dilakukan inventarisasi di lokasi.
Saat ini, lanjutnya, kajian dikaitkan dengan kronologis waktu pembabakan sejarah kebudayaan Indonesia pada masa Hindu-Buddha, yang berlangsung antara abad 8 sampai 15 Masehi.
Ia berharap, kajian ini akan banyak membantu mengungkap catatan sejarah klasik seputar Gunung Ungaran, yang selama ini minim dukungan naskah-naskah kuno.