Senin 26 Feb 2018 09:51 WIB

Banjir di 7 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Sudah Surut

Ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir di Cirebon.

Rep: fergi nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah penumpang kereta menunggu jemputan bus untuk diantar ke tujuan mereka di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/2). Akibat banjir luapan sungai Cisanggarung yang merendam perlintasan kereta api membuat jadwal keberangkatan kereta terganggu.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Sejumlah penumpang kereta menunggu jemputan bus untuk diantar ke tujuan mereka di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/2). Akibat banjir luapan sungai Cisanggarung yang merendam perlintasan kereta api membuat jadwal keberangkatan kereta terganggu.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Perkembangan penanganan darurat bencana banjir di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Ahad (25/2) sampai pukul 19.00 melaporkan tingginya intensitas hujan sejak tanggal (22/2), dimulai dari hulu di Kabupaten Kuningan, hingga hilir. Banjir diperparah dengan meluapnya Sungai Cisanggarung dan meluapnya Sungai Cijangkelok.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak bencana terdapat kerugian materil di 20 desa tujuh kecamatan dan 4352 rumah terendam banjir. "Korban Jiwa ada 1 inisalnya MD 80 tahun, itu sebabnya sakit," ujar Sutopo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (26/2).

Ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir. Lokasi terdampak ada di tujuh kecamatan. Di Kecamatan Losari ada di desa Tawangsari. Selain itu Kecamatan Waled di desa Mekarsari, Gunungsari, Ciuyah. Kecamatan Pasaleman di Desa Cilengkrang, Cilengkrang girang, Tanjung anom, Tonjong, Pasaleman.

Kecamatan Pabedilan di Desa Sidarsemi, Babakan losari lor, Kalibuntu dan Dukuhwidara. Sementara di Kecamatan Ciledug ada di desa Ciledug lor, Ciledug Kulon, Ciledug Wetan, Jatiseeng Kidul. Kecamatan Gebang ada di desa Udik dan Ilir Serra di Kecematan Pabuaran di desa Sukadana.

"Upaya sudah kami lakukan penyelamatan dan evakuasi oleh tim gabungan PB Kabupaten Cirebon dengan juga melakukan pendataan dan dampak bencana," kata dia.

Tim bencana tanggap juga membentuk Pos Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kecamatan Pasaleman dengan Dandim 0620/ Kabupaten Cirebon. Mendirikan dapur umum di setiap Kecamatan juga sebagai upaya tanggap oleh Tim Gabungan Dinsos, TNI, unsur relawan dan lain sebagainya.

Sementara itu, pemda Kabupaten Cirebon membuat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana Banjir TMT dari 17 Feb sampai 2 Maret 2018 (14 hari). Dana BTT (Balanja Tak Terduga) menurut laporannya, sudah cair sebesar Rp.1.530.000.000,-(Satu Milyar Lima Ratus Tiga Puluh Juta Rupiah)

BPBD Provinsi Jawa Barat memberikan pendampingan dan bantuan Logistik ke tempat-tempat pengungsian. Selain itu juga TNI mendirikan Pos Yankes di Posko Tanggap Darurat bencana banjir di Kantor Kepala Desa Cilengkrang Kecamatan Pasaleman. Bantuan logistik mulai berdatangan dari masyarakat, dunia usaha dan parpol.

"Tim BNPB bersama BPBD Prov.Jabar, BPBD Kab.Cirebon kemarin meninjau lokasi terdampak di Desa Cilengkrang Kec.Pasaleman, dan desa Ciledug Lor serta Tengah," ujar Sutopo.

Sutopo melaporkan banjir yang sudah surut menyisakan material lumpur dan sampah. BPBD menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap meluapnya sungai Cisanggarung dan banjir kiriman dari Kabupaten Kuningan (apabila Kab Kuningan turun hujan).

Sebagian pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing untuk melakukan pembersihan rumah dan lingkungan

"Kebutuhan Mendesak masih dibutuhkan seperti Air bersih, wc Portable, sanitasi, selimut, obat-obatan, alat kebersihan, dan terpal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement