Ahad 25 Feb 2018 19:49 WIB

Amanah Mendikbud dan Menkominfo untuk Suara Muhammadiyah

Menteri Rudiantara mengaku takjub atas pentingnya posisi Suara Muhammadiyah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Maman Sudiaman
Peresmian Grha Suara Muhammadiyah yang dilakukan Pemimpin Redaksi Haedar Nashir dan Pemimpin Umum Syafii Maarif, Ahad (25/2). Peresmian dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Peresmian Grha Suara Muhammadiyah yang dilakukan Pemimpin Redaksi Haedar Nashir dan Pemimpin Umum Syafii Maarif, Ahad (25/2). Peresmian dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Grha Suara Muhammadiyah baru saja diresmikan. Sejumlah amanah dari petinggi negeri turut dititipkan kepada salah satu media tertua di Indonesia tersebut.

Salah satunya datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Dia mengingatkan, Grha Suara Muhammadiyah merupakan situs peninggalan sejarah Muhammadiyah maupun kemerdekaan bangsa Indonesia. Karenanya, ada tiga sentral aktivitas Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang akan ada di sana.

"Pertama sebagai Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammadiyah, Kantor Pusat Suara Muhammadiyah dan Museum Nasional Muhammadiyah," kata Muhadjir saat memberi sambutan di peresmian Grha Suara Muhammadiyah, Ahad (25/2).

Ia berharap, sepanjang 2018 ini akan selesai pembangunan Perpusnas Muhammadiyah yang akan banyak mencakup begitu banyak catatan sejarah, dan dapat diresmikan langsung Presiden RI. Selain itu, Muhadjir meminta peresmian ini memperbaiki sistem usang yang masih ada.

Salah satunya, dalam metode-metode pendidikan yang ternyata masih ada di lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah. Termasuk, berharap dibangun tradisi ziarah kepada tokoh-tokoh Muhammadiyah, sebagai pengingat kecilnya manusia. "Jadi saya itu membayangkan kalau situs-situs kekayaan sejarah Muhammadiyah ini dijadikan tujuan kunjungan, sebagai pembelajaran," ujar Muhadjir.

Senada, Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, mengaku baru mengetahui begitu besar Suara Muhammadiyah belakangan ini. Itupun, setelah mendapat pesan singkat untuk menghadiri peresmian Grha Suara Muhammadiyah.

Saat itu, ia sendiri tidak terlalu mengenal orang yang menghubungi yang ternyata Direktur Utama Suara Muhammadiyah, Deni Asyari. Namun, setelah dipelajari, Rudiantara mengaku kaget dan takjub atas pentingnya posisi Suara Muhammadiyah. "Ada harta karun yang selama ini kita tidak tahu," kata Rudiantara.

Atas dasar itulah, ia turut menghubungi Panitia Hari Pers Nasional yang baru saja digelar beberapa waktu lalu di Padang. Sehingga, Suara Muhammadiyah menjadi satu dari tujuh media nasional yang mendapatkan penghargaan di sana.

"Makanya, saya berharap betul Suara Muhammadiyah tidak lagi dwi mingguan, tidak musti cetak tapi bisa memanfaatkan teknologi yang kini berkembang, dan semoga jadi media rujukan utama tentang kebenaran, tetaplah eksis sampaikan kebenaran," ujar Rudiantara.

Selain Mendikbud dan Menkominfo, peresmian Grha Suara Muhammadiyah turut dihadiri Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri. Peresmian dilakukan Pemred SM Haedar Nashir, didampingi Pemum SM Syafii Maarif dan Dirut SM Deni Asyari.

Peresmian secara simbolis dilakukan dengan penekanan tombol sirene, penandatanganan prasasti, pemberian kesan-kesan, pelepasan 103 balon dan pemotongan kembang. Seluruh tamu turut melakukan kunjungan ke seisi Grha Suara Muhammadiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement