Ahad 25 Feb 2018 19:04 WIB

Cuaca Buruk, Produksi Bawang Merah di Sumbar Meleset

Curah hujan yang terlalu tinggi membuat capaian panen tidak optimal.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Winda Destiana Putri
Bawang
Bawang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Produksi komoditas bawang merah di Sumatra Barat sepanjang 2017 meleset dari target. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sumatra Barat mencatat produksi bawang merah pada 2017 lalu sebanyak 96,045 ton, jauh di bawah target yang dipatok di awal tahun sebanyak 200 ribu ton. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas TPHP Sumbar, Maswal Noor, mengungkapkan bahwa faktor utama yang menyebabkan produksi bawang merah di Sumbar meleset dari target adalah kondisi cuaca yang cukup ekstrem tahun lalu. Curah hujan yang terlalu tinggi membuat capaian panen tidak optimal.

Sejumlah langkah pun disiapkan Pemprov Sumbar untuk mengantisipasi kondisi serupa di tahun 2018 ini. Maswal menyebutkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa bibit kepada petani dan menggencarkan pelatihan bagi petani. Bantuan juga diberikan berupa sarana produksi baik prapanen dan pascapanen.

"Kami juga lakukan pembinaan dan memotivasi petani melalui lomba dan pemberian penghargaan," ujar Maswal, Ahad (25/2).

Pemprov Sumbar sendiri sebetulnya menargetkan agar produk bawang merah bisa didistribusikan ke daerah lain, sepanjan pasokan di dalam provinsi terpenuhi. Terakhir, Gubernur Sumbar meneken kesepakatan tentang kerja sama dagang bawang merah dengan Gubernur Riau.

"Ke depan ini akan menjadi tindak lanjut bagi kami untuk mendistribusikan bawang merah ke provinsi-provinsi tetangga," ujarnya.

Sebelumnya, untuk mendukung produksi bawang merah di Sumbar, Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan kawasan perbenihan dan bioindustri bawang merah di Nagari Sungai Nanam, Kabupaten Solok.

Kementan juga mengenalkan teknologi pengeringan yang canggih. Bila proses pengeringan tradisional memakan waktu 15-20 hari, maka alat instore dryer yang mampu menampung hingga 14 ton bawang merah hanya membutuhkan 5 hari untuk proses pengeringan.

Berdasarkan data Pemprov Sumbar, produksi bawang merah tersebar di sejumlah daerah. Daerah penghasil terbanyak adalah Kabupaten Solok dengan angka produksi 82.677 ton per tahun. Selanjutnya diikuti Agam 4.970 ton, Solok Selatan 4.586 ton, Tanah Datar 1.957 ton, dan Limapuluh Kota 592 ton per tahun.

Sementara itu, Kota Payakumbuh menghasilkan 487 ton, Kabupaten Pesisir Selatan 472 ton, Kota Bukittinggi 68 ton, dan Kabupaten Padang Pariaman 66,2 ton per tahun. Luas tanam bawang merah pada 2017 yakni 9.749 hektare dan luas panennya 9.000 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement