REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak bisa diaksesnya akun Ustaz Abdul Somad di platform media sosial Instagram menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi. Akun dengan pengikut sejumlah 1,5 juta itu tiba-tiba lenyap per Sabtu (24/2) malam.
Pakar media sosial, Hariqo Wibawa Satria menyampaikan ada beberapa kemungkinan jika sebuah akun tidak lagi bisa diakses. Pertama karena diblokir oleh pihak Instagram sendiri atau dilaporkan oleh banyak akun di platform terkait.
Hariqo mengatakan Instagram memiliki kebijakan penggunaan yang dijelaskan sebelum seseorang membuat akun. Seperti tidak mengunggah konten-konten yang melanggar norma, kekerasan, pornografi, hak cipta, ujaran kebencian, pertentangan hingga plagiarisme.
Jika melanggar, Instagram berhak menghapus konten. "Tapi akun Ustaz Abdul Somad ini kan akun ulama yang isinya baik-baik dan positif, jadi kemungkinan di suspend karena dua hal," kata dia pada Republika, Ahad (25/2).
Pertama, akun dilaporkan oleh orang lain. Kedua, akun dilaporkan oleh pemilik akun sendiri. Kemungkinan kedua nampak tidak mungkin karena UAS mengakui akun tersebut miliknya sendiri, bukan orang yang mengaku dirinya.
Penghapusan akun pun bisa jadi karena banyak laporan dari banyak akun lainnya. Menurut Hariqo, Instagram masih lebih lambat daripada YouTube dalam menanggapi laporan. Bisa jadi dua hari kemudian baru ada aksi.
Selain itu,kasus ini juga terkait salah satu kelemahan media sosial yakni sistem verifikasi individu. Satu orang di dunia nyata bisa memiliki hingga ratusan akun di satu platform media sosial. Sehingga bisa saja satu akun diserang akun-akun palsu.
Menurut laman Facebook Ustaz Abdul Somad, akun instagram sudah tidak bisa diakses sejak Sabtu. "Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Sahabat-sahabat yang kami sayangi, kami ingin menyampaikan bahwa sejak tadi malam (Sabtu, 24 Februari 2018) kami sudah kehilangan akses terhadap akun Instagram resmi Ustadz Abdul Somad, Lc. MA @ustadzabdulsomad, tanpa ada pemberitahuan apa-apa," katanya.
Lebih lanjut, laman Facebook Ustadz Abdul Somad mengatakan hal ini tidak akan memadamkan semangat berdakwah. "Satu pintu kalian tutup akan terbuka pintu yang lainnya (UAS)," katanya.