REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara mengantisipasi peredaran uang palsu jelang Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah dari Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Buwono Budisantoso, saat berada di Gorontalo mengatakan perbankan di Gorontalo diharapkan paham dengan ciri keaslian uang rupiah yang baru.
"Kita sekarang dalam taraf waspada, karena mendekati Pilkada. Dan sesuai dengan arahan dari kantor pusat, pada masa Pilkada seluruh perbankan diminta untuk disosialisasikan tentang ciri keaslian uang rupiah," jelasnya, Sabtu (24/2).
"Perbankan diminta untuk diberikan edukasi secara intensif agar kita bisa menangkal peredaran uang palsu," kata dia.
Ia menjelaskan, pihaknya telah memberikan sosialisasi kepada perbankan di Gorontalo agar mengetahui uang rupiah asli atau palsu. "Dalam sosialisasi tersebut kita memberikan cara singkat kasir perbankan untuk mengenal uang palsu dari sekian banyak uang asli," ungkapnya.
Hal itu perlu diketahui oleh para kasir perbankan karena biasanya uang yang masuk ke bank dalam jumlah banyak. Sehingga harus dengan cepat membedakannya. "Kami juga memberikan cara-cara terkait pelaporan uang palsu, dan BI kini ada sistem baru yaitu Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC), atau cara menangani uang palsu," ujarnya. Dengan ada cara yang baru, BI meminta perbankan melaporkan jika menemukan uang palsu yang beredar.