Sabtu 24 Feb 2018 13:19 WIB

Kapolri Hadiri Silaturahim Akbar Persis

Kapolri menyebut Persis menjadi bagian penting dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian usai memberikan pembekalan kepada Anggota Polri saat  rapat pimpinan Polri di Auditorium PTIK,  Jakarta, Rabu (24/1).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian usai memberikan pembekalan kepada Anggota Polri saat rapat pimpinan Polri di Auditorium PTIK, Jakarta, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta rombongan turut hadir dalam kegiatan silaturahim akbar keluarga besar Persatuan Islam (Persis) di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (24/2). Dalam kesempatan itu, hadir pula Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Monardo.

Dalam orasinya, Kapolri merasa berbahagia dan bangga bisa bertemu dengan seluruh pengurus, anggota dan simpatisan Persis. Dia mengatakan, organisasi Persis menjadi bagian penting dalam proses kemerdekaan Indonesia. Terutama dalam pendidikan dan dakwah menyebarkan Islam di Indonesia.

"Dalam kesempatan ini, saya mengajak bergandengan tangan mengisi kemerdekaan yang bapak ibu (Persis) telah dirikan," ujarnya di hadapan seluruh peserta silaturahim akbar, Sabtu (24/2). Dia mengatakan, saat ini banyak tantangan yang dihadapi Indonesia baik dari internal maupun eksternal.

Tito berharap agar bangsa Indonesia tetap utuh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Jangan seperti Uni Soviet dan Yugoslavia yang berantakan atau kisruh di Irak dan Syria," ungkapnya.

Ia berharap seluruh keluarga Persis dapat memberikan kontribusi besar dan perlu bergandwngan tangan dengan warga Indonesia yang lain. Termasuk dengan pemimpin. "Polri siap bersama Persis mengisi kemerdekaan ini," katanya.

Tito mengatakan, sudah memerintahkan jajaran kepolisian untuk bergandeng tangan bersilaturahim dengan jajaran Persis. "Akhirnya, saya mengucapkan (Persis) organisasi besar dan eksis sejak berdiri. Persis menjadi bagian penting elemen bangsa Indonesia," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PP Persis, Ustaz Aceng Zakaria mengatakan kegiatan silaturahim akbar bertujuan memfasilitasi terjalinnya silaturahim langsung antara seluruh Jamiyah Persis khususnya di Jawa Barat. "Pada hari ini, berkumpul di tempat ini dalam skala jumlah peserta cukup besar. Ini peristiwa yang tidak lazim, tidak biasanya dalam jamiyah Persis. Ada yang bertanya-tanya, ada apa menginisiasi diselenggerakan silaturahim akbar. Saya tegaskan tujuan utama di sini adalah memfasilitasi terjalinnya silaturahim langsung antara seluruh elemen jamiyah Persis khususnya di Jawa Barat," katanya.

Ia menuturkan, silaturahim bisa dilakukan secara bersama-sama dan perorangan. Namun jika dalam skala besar akan memperkokoh tali silaturahim dan perjuangan dakwah. "Saya menyerukan untuk bekerja keras dalam berdakwah mengajarkan //Islam rahmatan lil alamin," katanya.

Dia menambahkan, menyangkut isu-isu terorisme yang ada. Ustaz Aceng menegaskan, Persis bukan teroris dan bukan ISIS. Selain itu, sepanjang perjalanan organisasi Persis belum ada tokoh Persis yang dinyatakan korupsi.

Terkait dengan rentetan kasus penganiayaan terhadap Ustaz beberapa waktu lalu, dia menilai aneh dan ganjil dengan kasus-kasus tersebut dan ancaman terhadap ustaz. "Peristiwa gugurnya Ustaz Prawoto maka akan muncul 1000 lainnya," katanya.

Dalam silaturahim akbar itu, hadir perwakilan dari Persis DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di luar Pulau Jawa, ada dari Provinsi Bali, Sumatera, Sulawesi dan Maluku dan Bandung Raya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement