Sabtu 24 Feb 2018 10:15 WIB

Digebuki Warga, Orang Gila di Ponpes Darul Islah Ditahan

Ia berlagak aneh dan mondar-mandir di depan gang Ponpes dan meneriaki orang-orang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Orang gila
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Ilustrasi Orang gila

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pria berbadan penuh tatto yang dipukuli warga sekitar Pondok Pesantren Darul Islah, Bastoni, kini masih mendekam ditahanan Polsek Pancoran, Jakarta Selatan. Setelah melakukan sekali pemeriksaan kejiwaan di RS Budhi Asih, Cawang, Bastoni harus menjalankan proses berikutnya.

Adik Iparnya, Dasep Ismail mengatakan, sudah menjenguk kakaknya di tahanan Polsek Pancoran. Menurut keterangan kepolisiam, esok Ahad (25/2) masih harus dalam penanganan dokter.

"Semalam saya ke sana, hari ini ke RS Budhi Asih. Besok terakhir, diberi keterangan resmi apa kakak saya mesti ke RS Jiwa Grogol atau dipulangkan," ujar Dasep saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (24/2).

Bastoni (34 tahun) warga Menteng Dalam, Tebet ditangkap warga sekitar Pondok Pesantren Darul Islah, Jalan Buncit Raya, Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (22/2) dini hari. Ia berlagak aneh dan mondar-mandir di depan gang Ponpes sambil meneriaki semua orang yang melaju di hadapannya.

Adik ipar Bastoni mengakui, kakaknya telah mengalami gangguan kejiwaan dan stress berat sejak 2016. Bastoni belum berkeluarga dan tinggal bersama ibunya. Dasep dan keluarganya berusaha membawanya ke berbagai pengobatan. Sampai pada akhirnya dibawa ke RS Budhi Asih untuk mendapatlan pengobatan rutin setiap dua minggu sekali.

"Ya dapet obat, diminum, kalau ngga minum, kumat teriak-teriak sendiri. Kalau nggak minum, juga bisa nggak pulang sehari. Yang kali ini dua hari nggak pulang, dapat kabar ditahan, ibunya nangis-nangis," kata Dasep.

Ketua RT 5 sekitar Ponpes, Saripuddin mengatakan, warganya tidak dapat menahan emosi dan akhirnya main hakim sendiri mengepung dan memukuli Bastoni. Pasalnya, dari isu yang mengemuka terdapat ulama dan tokoh agama diserang orang gila. Oleh karenanya warga panik dan memukulinya.

"Banyak juga berita hoaks. Saya harap warga saya, bisa memilah-milah. Dan peran media juga kalau memberi judul jangan berlebihan, hal itu bisa membuat panik pembaca," ujar Saripuddin di rumahnya, Jumat (23/2).

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusni Dwihananto akan merilis hasil observasi kedokteran RS Budhi Asih pada Senin (26/2) mendatang. "Senin rencana kita rilis setelah ada hasil observasi dari dokter dan pemeriksaan keluarga sebagai saksi bahwa dia kelainan jiwa," kata Mardiaz melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Sabtu (23/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement