Jumat 23 Feb 2018 10:05 WIB

DM 4 Jabar Fokus Pada Empat Hal Ini

Untuk langkah awal, harus ada perubahan dan pembenahan di empat sektor itu.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG -- Pasangan Cagub/Cawagub nomor urut empat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, akan fokus pada empat hal untuk pembenahan di Jabar kedepan. Jika pasangan ini terpilih, empat hal ini akan jadi prioritas utama pada kinerja pemerintahannya. Empat hal ini, yakni meliputi kesehatan, pendidikan, peningkatan ekonomi dan kelayakan rumah tinggal. Calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengatakan sebenarnya semua hal itu sangat penting. Termasuk, perbaikan infrastuktur.

Namun, untuk langkah awal, harus ada perubahan dan pembenahan di empat sektor itu. Yakni, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan kelayakan rumah tinggal. "Bukan tanpa sebab, empat hal ini harus diprioritaskan oleh pemerintah. Tentu sangat ada alasannya," ujar Dedi, kepada Republika, Kamis (22/2).

Selama hampir sepekan ini, Dedi melakukan kukurusukan ke Kabupaten Karawang. Selama itu pula, dirinya mendengarkan keluhan masyarakat. Ternyata, dari hasil blusukannya ini dirinya banyak menjumpai warga Karawang yang sakit stroke.  Tak hanya itu, para penderita penyakit ini mayoritas merupakan kalangan bawah. Mereka, hanya bisa diam di atas tempat tidur. Tak bisa berobat ke RS dengan alasan keterbatasan biaya. Kemudian, bila dirawat di RS, berarti harus ada anggota keluarga yang menungguinya.

Masalah lain muncul. Keluarga tersebut, jika harus menunggui orang tuanya yabg sakit, berarti harus meninggalkan pekerjaannya. Dengan begitu, anak atau cucunya akan mengganggur. Padahal, selama menunggu di RS, mereka harus mengeluarkan biaya. Minimalnya buat makan dan minum."Selama ini, kenapa banyak warga miskin yang sakit menolak untuk dirawat. Karena, mereka tak punya biaya selama proses menunggu perawatan itu. Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah," ujar Dedi. Kemudian, soal pendidikan. Sampai saat ini, lanjut Dedi, masih banyak anak- anak di Jabar yang putus sekolah. Dengan begitu, pemerintah harus segera mengintervensi hal ini. Salah satunya, dengan mengalokasikan anggaran supaya para pelajar ini bisa sekolah dengan gratis sampai jenjang SMA sederajat.

Bila para pelajar di Jabar minimal lulusan SMA, maka mereka bisa bersaing di dunia industri. Bahkan, anak-anak ini bisa menjadi wiraswasta yang sukses, bekal dari ilmu yang dipelajari di sekolah.

Lalu, soal ekonomi. Saat ini, banyak sekali kalangan bawah, yang kehidupannya pas-pasan, tetapi mereka terjerat lintah darat atau bank emok. Mereka jualan dengan modal Rp 200 ribu. Modalnya didapat dari bank emok. Setiap hari harus membayar cicilannya. Jelas hal ini sangat memberatkan. Belum ditambah pengeluaran untuk kebutuhan dapur. Kebutuhan anaknya sekolah. Atau sekedar untuk membeli obat-obatan. Karena itu, Dedi mendorong supaya ada program mengenai bantuan ekonomi dengan bunga lunak. Bahkan, tanpa bunga.

Kemudian, hal lainnya mengenai rumah layak huni. Sampai saat ini, warga yang menderita penyakit-penyakit berat, merupakan kalangan menengah ke bawah. Seperti, penderita stroke yang dijumpainya. Mereka menderita penyakit. Lalu, tinggalnya di rumah yang tidak layak huni. Bahkan, sampah berserakan dimana-mana. Udaranya pengap. Kondisi ini, akan semakin memperparah pasien yang sakit. Sebab, lingkungan yang kotor dan kumuh bisa jadi sarang penyakit. "Saya sebagai ketua dpd Golkar Jabar, juga sudah titip pesan ke anggota fraksi di DPRD termasuk Karawang, supaya di 2019 empat hal ini bisa dikawal. Karena, ini semua demi perubahan masyarakat Jabar, " kata Dedi.

Jika warganya sehat, maka anggaran pemerintah bisa diserap untuk sektor lain. Karena itu, untuk menekan pembengkakan anggaran kesehatan, maka perubahan dari masing-masing pribadi warga Jabar sangat diperlukan. Yaitu sehatkan dulu individunya. Dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai. Termasuk, pemerintah di provinsi harus bisa membangun rumah sakit rujukan sekelas RSHS, di setiap wilayah keresidenan. Kemudian, sediakan dokter yang dibiayai pemerintah di masing-maing desa. Lalu, membuat bank gizi. Untuk meminimalisasi angka gizi buruk. Setelah layanan kesehatan sudah oke dan lebih mudah, diharapkan warga yang sakit bisa terminimalisasi. nJika sudah begitu, pemerintah bisa fokus mengalokasikan anggaran untuk pendidikan. Supaya, tidak ada lagi anak putus sekolah. Serta bangunan sekolah yang rusak.

Lalu upaya lainnya mengenai peningkatan kesejahteraan. Dengan mengalokasikan anggaran untuk bantuan dengan bunga lunak. Atau libatkan masyarakat dengan program-program infrastruktur pemerintah. Supaya, mereka punya penghasilan yang berkesinambungan. Bukan lagi musiman. "Bila semuanya sudah bagus, sudah saatnya warga Jabar tinggal di rumah layak dengan tata kelola sanitasi yang baik," jelas Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement