REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan muncul pada jajaran calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) 2019. Hanya saja elektabilitas Zulkifli Hasan atau Zulhas masih di bawah Joko Widodo dan juga Prabowo Subianto di survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Kader PAN, Ayub Muslim mengaku tidak terlalu percaya dengan hasil survei tersebut. Muslim mengatakan, pihaknya pernah meminta kepada Zulhas untuk menjadi penantang Joko Widodo 2019 mendatang.
Maka pihak mengacuhkan hasil survei LSI, dan lebih yakin dengan survei yang dilakukan oleh PAN itu sendiri. "Meski tidak secara resmi, kami pernah meminta Pak Zul untuk maju baik itu Capres maupun Cawapres," ungkap Muslim saat dihubungi, Kamis (22/2).
Muslim sangat yakin, elektabilitas Zulhas cukup tinggi tidak seperti yang disampaikan oleh lembaga survei beberapa waktu. Bahkan, Muslim membantah hasil lembaga survei tersebut yang menyatakan, PAN bersama partai lainnya terancam tidak memenuhi syarat perolehan suara minimal di parlemen.
"Dari Pemilu setelah reformasi tahun 1999 sampai sekarang 4 kali pemilu PAN itu tetep di urutan ke lima, tidak pernah di bawah tujuh persen. Kok survei itu mengatakan PAN dua persen," kata Muslim dengan heran.
Muslim menambahkan, padahal sejak era reformasi bergulir, PAN selalu berada di lima besar. Hal ini menunjukkan partai berlambang Matahari Terbit tersebut menjadi partai yang konsisten dicintai rakyat Indonesia.