Kamis 22 Feb 2018 15:21 WIB

Novel: Penyerangan Terhadap Saya Jadi Penyemangat

Novel hari ini tiba di Tanah Air dari Singapura.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
 Penyidik Senior Novel Baswedan melambaikan tangan saat tiba di Gedung KPK,Jakarta, Kamis (22/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Penyidik Senior Novel Baswedan melambaikan tangan saat tiba di Gedung KPK,Jakarta, Kamis (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan sudah tiba di Tanah Air pada Kamis (22/2) pukul 10.50 WIB. Setibanya di Jakarta, Novel langsung dijemput oleh pimpinan KPK dan langsung dibawa ke Gedung Merah Putih.

Novel tiba di gedung Merah Putih pada pukul 12.30 WIB. Para pegawai lembaga antirasuah, masyarakat sipil, para aktivis antikorupsi dan media langsung menyambut kedatangan Novel Baswedan.

Setibanya di gedung KPK, Novel menjalani ibadah shalat dzuhur terlebih dahulu, Sekitar pukul 13.10 WIB Novel baru memberikan sambutan di depan gedung KPK.

Dalam sambutannya, Novel menyampaikan penyerangan terhadap dirinya tidak menjadi dirinya lemah. "Bagi saya yang terjadi pada diri saya, penyerangan terhadap diri saya, saya tidak ingin menjadikan hal ini menjadi kelemahan. Tetapi saya ingin hal ini sebagai penyemangat buat diri saya," kata Novel di Gedung KPK Jakarta, Kamis (22/2).

Novel juga berharap semua rekannya di lembaga antirasuah, para aktivis ataupun para penegak hukum tidak menjadi takut melalukan pemberantasan korupsi. Meski, telah terjadi penyerangan terhadap dirinya.

"Tentu saya ingin menularkan semangat yang sama sehingga kita bisa semakin berani, semakin sungguh sungguh, dalam rangka melakukan tugas pemberantasan korupsi karena apabila kemudian kejadian terhadap diri saya ini membuat takut, menurunkan produktifitas kerja dan lainnya tentunya ini kemenangan bagi pelaku pemyerangan dam saya tidak ingin itu terjadi," kata dia.

Diketahui, Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosis sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut. Hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri. Sampai sekarang, pihak Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut.

"Saya ingin hal ini ke depan smakin kuat dan saya berharap dalam waktu yang tidak lama proses pengobatan saya bisa tuntas sehingga bisa sgera melakukan tugas sebagaimana mestinya," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement