Kamis 22 Feb 2018 14:13 WIB

BNN Resmikan Laboratorium Narkotika Bertaraf Internasional

Laboratorium dibutuhkan mengingat banyaknya narkotika jenis baru yang berkembang.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Petugas laboratorium BNN memeriksa narkoba saat acara pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas laboratorium BNN memeriksa narkoba saat acara pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Narkotika Nasional (BNN) kini mempunyai laboratorium narkotika bertaraf internasional. Terletak di Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, laboratorium ini diresmikan oleh Kepala BNN, Budi Waseso, pada Kamis (22/2).

Dalam sambutannya, Budi yang akrab disapa Buwas menjelaskan, laboratorium sangat dibutuhkan di Indonesia. "Mengingat adanya narkotika jenis baru (New Psyhoactive Subtance/NSP) yang semakin berkembang," tuturnya.

Berdiri di atas lahan seluas 22 ribu meter persegi, gedung pusat labotarium narkotika ini merupakan laboratorium pertama di Indonesia yang dibangun khusus untuk melakukan penelitian perkembangan tren penyalahgunaan narkotika. Terdapat tiga fasilitas gedung dengan fungsi yang berbeda. Yakni, kantor pusat laboratorium narkotika, pusat pelayanan dan laboratorium pengujian. Terakhir, ada gedung laboratorium DNA Analisis dan NMR.

Buwas menjelaskan, gedung pusat laboratorium narkotika ini bukan hanya milik BNN, melainkan kepentingan negara terkait narkotika. "Narkotika kini sudah menjadi isu nasional yang sudah sepatutnya menjadi prioritas, ujarnya.

Fasilitas lain milik BNN yang baru beroperasi adalah unit deteksi K9, merupakan pasukan anjing pelacak dengan tugas membantu BNN dalam mengungkap adanya tindak pidana narkotika. Berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar, unit deteksi K9 memiliki fasilitas lengkap, di antaranya empat bangunan barak dengan masing-masing ada tujuh kamar yang mampu menampung 97 personel.

Buwas mengatakan, saat ini BNN memiliki 47 ekor anjing pelacak, yakni 20 ekor merupakan jenis German Shepherd, 10 ekor jenis Belgian Malinois, 12 ekor Labrador, dan lima ekor jenis Beagle. Seluruh anjing ditempatkan di enam bangunan kennel.

Unit deteksi juga memiliki klinik dan farmasi yang di dalamnya terdapat tiga kennel rawat inap, ruang operasi, empat dokter, empat orang paramedis, serta ruang pemeriksaan yang dilengkapi dengan alat-alat kesehatan canggih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement