REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan sudah tiba di Tanah Air pada Kamis (22/2) pukul 10.50 WIB. Setibanya di Jakarta, Novel langsung dijemput oleh pimpinan KPK dan langsung dibawa ke Gedung Merah Putih.
Novel tiba di gedung Merah Putih pada pukul 12.30 WIB, para pegawai lembaga antirasuah, masyarakat sipil, para aktivis antikorupsi dan media langsung menyambut kedatangan Novel Baswedan.
Setibanya di gedung KPK, Novel menjalani ibadah shalat dzuhur terlebih dahulu. Sekitar pukul 13.10 WIB Novel baru memberikan sambutan di depan gedung KPK.
Saat berjalan ke depan gedung KPK, penyambutan berupa tabuhan rebana pun sempat menggema saat Novel Baswedan akan menyampaikan sambutan di depan gedung Merah Putih KPK. Dalam sambutannya, Novel Baswedan mengucapkan terima kasih pada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memberikan dukungan selama proses pengobatan mata dirinya di Singapura.
"Menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan juga pada Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden," kata Novel di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2).
Novel menyampaikan terima kasih pada Jokowi dan JK lantaran telah memberikan dukungan moral maupun pembiayaan yang dilakukan pemerintah. Penyidik senior KPK itu lebih dari 10 bulan dirawat dan tinggal sementara di Singapura.
"Juga terkait pembiayaan saya selama pengobatan diri saya di Singapura. Itu suatu hal yang luar biasa dan dukungan yang baik," ujarnya.
Novel tak ketinggalan mengucapkan terima kasih pada pimpinan dan pegawai KPK yang selalu memberikan dukungan serta mendoakan kesembuhan matanya yang rusak akibat siraman air keras oleh orang tak dikenal.
"Begitu juga dengan pimpinan KPK, pegawai KPK, seluruh kolega, semua dukungan dan doa yang disampaikan membuat kebaikan timbul dan menjadikan semangat buat diri saya," tuturnya.
Diketahui, Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosis sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut. Hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri. Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut.
Perkembangan kasus itu sendiri, terakhir pihak Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah yang diduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Dari sketsa yang dipaparkan, pelaku pertama berciri-ciri pria berambut cepak dan berkulit gelap. Sementara satu terduga lainnya berambut panjang dan berkulit putih.