Rabu 21 Feb 2018 14:11 WIB

Buru Gaji Rp 13 Juta, Ongky Malah Dirampok

Ia sengaja menemui mereka karena iming-iming pekerjaan dengan gaji Rp 13 juta.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Israr Itah
Perampokan di mobil (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Perampokan di mobil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ongky Muhammad (20) ketiban sial. Ia dirampok oleh sekelompok orang yang baru saja ia kenal melalui Facebook. Apesnya lagi, ia sengaja menemui mereka karena iming-iming pekerjaan dengan gaji Rp 13 juta per pekan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, korban Ongky ditemukan dalam keadaan telanjang, serta tangan dan kaki yang terikat di Jalan Kemang Timur V, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/2) dini hari tadi. "Mulutnya dilakban dan juga dalam keadaan mabuk. Diduga dia jadi korban perampokan. Namun Ongky masih hidup," kata Argo saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (21/2).

Kejadian bermula dengan perkenalan antara pelaku dan korban Ongky lewat media sosial Facebook. Saat itu, Ongky menuliskan di statusnya 'saya butuh uang'. Postingan Ongky direpson oleh terduga pelaku. Lewat Facebook, terduga pelaku kemudian menawarkan pekerjaan dengan gaji Rp 13 juta per pekan.

Dari sana mereka lantas membuat janji bertemu di salah satu mini market di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Di sana Ongky dijemput oleh tiga orang dengan menggunakan sebuah mobil berwarna silver.

Dalam perjalanan korban ditawari pekerjaan, dan diduga dicekoki minuman beralkohol serta lima butir pil. "Ketika korban sudah lemas dan setengah sadar, lalu pelaku mengambil dua unit handphone milik korban, kemudian korban ditelanjangi, diikat kaki dan tangan serta mulut dilakban, lalu diturunkan dari mobil," kata Argo.

Dia diturunkan di lokasi ditemukan yakni di Jalan Kemang Timur V. Dua orang saksi di lokasi yang melihat kejadian itu lantas melapor ke Polsek Mampang.

Kapolsek Mampang Kompol M Safi'i menyebutkan, hingga kini korban masih diperiksa lebih lanjut. Namun, korban belum bisa dimintai keterangan sepenuhnya karena masih dalam kondisi mabuk. Polisi pun masih mengembangkan kasus tersebut lebih lanjut untuk mencari terduga pelaku.

"Yang bersangkutan masih mabuk berat belum bisa diperiksa. Sabar dulu ya," kata Safi'i.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement