Rabu 21 Feb 2018 10:29 WIB

Ini Pesan Tuan Guru Bajang Bagi Jurnalis Muslim

Kiprah media Islam berperan membangun semangat keislaman umat Islam pada masa Orba.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) membuka Mukernas Forum Jurnalis Muslim (Forjim) di Kompleks Islamic Center NTB, Mataram, NTB, Selasa (20/2).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) membuka Mukernas Forum Jurnalis Muslim (Forjim) di Kompleks Islamic Center NTB, Mataram, NTB, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) berpesan kepada jurnalis Muslim agar senantiasa menyebarkan konten kebenaran dan mencerdaskan. Ia mengungkapkan keberadaan Forum Jurnalis Muslim (Forjim) dapat menjadi wadah bagi jurnalis Muslim bersatu padu menyuarakan kebenaran.

"Mukernas Forjim ini akan menjadi titik awal dari kebangkitan jurnalis Muslim di kancah nasional dalam meyuarakan kebenaran dan ide-ide serta gagasan untuk kebangkitan bangsa," ujar TGB saat membuka Mukernas I Forjim di Aula Islamic Center NTB, Selasa (20/2).

TGB menceritakan kiprah media Islam yang begitu berperan membangun semangat keislaman umat Islam pada masa Orde Baru. TGB mencontohkan Majalah Panjimas yang didirikan oleh Buya Hamka.

TGB mengaku menjadi pembaca setia Majalah Panjimas sejak Sekolah Dasar. Menurutnya, ia selalu menanti-nanti setiap terbitnya Majalah Panjimas. Tulisan-tulisan di majalah tersebut sangat menarik dan mengunggah kesadaran.

 

Padahal, majalah Panjimas beredar di masa Orde Baru, saat kebebasan pers tidak sebebas saat ini. Selain itu, TGB juga selalu menyempatkan diri membaca Harian Republika sebagai referensi tentang isu-isu terkini.

Menurut TGB, dengan suasana reformasi yang berbeda pada massa Orde Baru sudah semestinya jurnalistik Islam semakin berkembang. "Pasarnya harusnya meluas berbanding lurus dengan kesadaran keagamaan masyarakat menengah yang sedang meningkat," lanjut TGB.

TGB menyayangkan, mengapa pada masa dulu ada media Islam berkembang dengan cukup baik, namun sekarang justru hilang. "Ketika kesadaran agama bertambah kuat, harusnya jurnalistik islam semakin berkembang," ucap TGB.

Lebih jauh, TGB menggambarkan bahwa jurnalis muslim tidak selalu indentik dengan isi berita mengenai ilmu Fiqih dan ilmu agama saja, tetapi juga berbicara Indonesia yang terintegrasi dengan agenda-agenda keumatan, baik dalam posisi ekonomi yang berkeadilan.

"Jurnalis muslim adalah para dai yang bertugas untuk mengajak umat menuju kebaikan," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement