Rabu 21 Feb 2018 03:50 WIB

KPI Usung Penjernihan Isu Islamofobia

Pentingnya mengajak media untuk kembali pada fungsi utamanya

Rep: Farah Noersativa/ Red: Esthi Maharani
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Foto: kpi
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

REPUBLIKA.CO.ID,  BENIN -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menekankan hal-hal mengenai penjernihan isu-isu Islamofobia dan teroris dalam sebuah Konferensi Internasional yang digelar di Benin Afrika Barat, Senin (19/2) waktu setempat. Konferensi yang diadakan oleh IBRAF (OIC Broadcasting Regulathory Authority Forum) itu merupakan pertemuan tahunan ke enam bagi para anggotanya.

Ketua KPI, Yuliandre Darwis sebagai presiden IBRAF 2017 dalam pertemuan itu mengatakan pentingnya peran media dalam keharmonisan dunia. "Saya ingatkan betapa pentingnya membangun dan mengajak media untuk kembali kepada fungsi utamanya, yakni menjaga keharmonisan seluruh bangsa," ujarnya pada pidato sambutan konferensi itu.

Ia menuturkan, media-media di berbagai negara penting untuk menjaga keharmonisan seluruh bangsa, terutama untuk membangun persepsi yang lebih baik mengenai Islam adalah tidak mudah. "Tapi itu adalah tugas bersama, menggunakan kekuatan IBRAF untuk membangunopini dan persepsi yang lebih baik mengenai dunia Islam," kata Yuliandre dalam konferensi yang diusung Asosiasi Pengawas Penyiaran Negara-negara Organisasi Islam itu.

Hal tersebut ditegaskan kembali oleh Yuliandre Darwis sebagai presiden IBRAF 2017 pada pidato sambutanya sambil mencari pemahaman bersama untuk kebijakan regulasi yang berbeda-beda di tiap negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement